Berita Palembang

Tanggapi Sejumlah Siswa di Palembang Positif Covid-19, Herman Deru: Kembalikan ke Ortu

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menanggapi sejumlah siswa sekolah di Kota Palembang terpapar Covid-19

TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menanggapi sejumlah siswa sekolah di palembang terkonfirmasi Positif Covid-19 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kasus Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) terus bertambah, bahkan di Kota Palembang ada sejumlah siswa sekolah terpapar Covid-19.

Menanggapi hal tersebut Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru mengatakan, tergantung orang tua siswa.

"Kita kembalikan lagi ke orang tua, kalau memang orang tuanya ada keraguan, ia sebaiknya sekolahnya online saja," kata Deru saat diwawancarai di Griya Agung, Jumat (4/2/2022).

Namun menurutnya, kalau orang tuanya masih mengizinkan anaknya untuk sekolah tatap muka secara langsung ya silakan juga.

Jadi orangtuanya juga diajak diskusi.

Ketika ditanya, ketika sudah ada klaster di sekolah apakah akan dilakukan evaluasi?

Menurutnya, kalau mau dievaluasi mungkin tidak bisa satu-satu tapi mengevaluasi secara menyeluruh.

"Sumsel ini cukup luas, jadi tidak bisa dievaluasi satu persatu dan kalau mau dievaluasi ia secara keseluruhan," katanya.

Sementara itu Kasi Survailens dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Yusri menambahkan, kepada pihak sekolah jika tatap muka harus memastikan bahwa Prokes itu berjalan dengan baik.

"Jika ada yang positif koordinasi dengan tenaga kesehatan untuk isolasi dan bagi yang kontak erat karantina sampai hasil pemeriksaan negatifnya keluar," katanya.

5 Sekolah di Palembang ada Siswa Terpapar Covid-19

Dinas Kesehatan Kota Palembang merekomendasi pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) disesuaikan dengan zona dan level di Kota Palembang terkait meningkatnya kasus terkonfirmasi covid-19 belakangan ini.

"Untuk yang di sekolah-sekolah kota kan ada surveilans untuk pembelajaran tatap muka. Dalam surveilain itu kalau ada yang positif maka yang kontak erat dikarantina selama 14 hari. Jadi satu kelas diblock semua tidak sekolah, belajar daring. Tapi nanti kita lihat perkembangan di kota Palembang," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Fenty Aprina, Jumat (4/2/2022).

Ia mengatakan kasus belakangan ini yang banyak di kalangan siswa bukan merupakan kluster di sekolah.

"Kalau kita ini menyebutkan bukan kluster karena kalau dibilang kluster angka positif ratenya itu lebih dari 8 persen dan didapatkan dari sekolah tersebut," jelas dia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved