Berita Nasional
PAN Disemprot Politisi PDIP Usai Dianggap Bela Anies Baswedan Soal Gelaran Ajang Formula E
Edi Marsudi menyemprot Ketua Fraksi PAN Bambang Kusumanto yang membela Gubernur Anies Baswedan soal penyelenggaraan Formula E.
"Jangan menghasut publik untuk menolak perhelatan yang masih dikerjakan," sambungnya menjelaskan.
Tensi politik di DKI yang terus memanas akibat polemik Formula E ini dikhawatirkan Bambang bisa menyebabkan para investor kabur.
Ia pun khawatir hal ini bisa mempengaruhi kondisi perekonomian Jakarta yang belakangan mulai bangkit setelah diterjang pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu.
"Katanya mau Jakarta maju, mau ekonominya membaik, ayo dukung, kasih masukan yang membuat event ini semakin bagus. Sayang kalau anak-anak muda tenaga dan pikirannya hanya digunakan untuk menjatuhkan, bukan inovasi yang membangun," tuturnya.
Untuk itu, ia meminta Prasetyo dan pihak-pihak yang menolak Formula E untuk memberikan kesempatan kepada Gubernur Anies Baswedan membuktikan diri bahwa event balap mobil bertenaga listrik ini punya dampak positif bagi masyarakat.
"Kami dari Fraksi PAN mengajak warga Jakarta untuk tetap optimus, kita beri kesempatan, kita lihat progresnya. Kalau Formula E berjalan lancar, nama Jakarta yang akan dipandang dunia," kata Bambang.
Baca juga: Politisi PDIP Kembali Serang Anies Baswedan Soal Ajang Formula E, Saat Kasus Omicron Naik Lagi
Baca juga: PAN Kini Geram Usai Ketua DPRD DKI Jakarta Disebut Giring Opini Formula E Akan Gagal Digelar
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi pesimis lintasan balap Formula E bakal selesai tepat waktu.
Pembangunan trek Formula E yang ditargetkan akan selesai dalam waktu 3 bulan pun dianggapnya tak rasional.
"Buat trek balap bukan kayak buat lintasan tamiya. Rasionalnya 2 tahun bos," ucapnya saat ditemui di kantornya di gedung DPRD DKI, Rabu (26/1/2022).
Anggota Dewan Pembina Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menjelaskan, Pemprov DKI tak bisa sembarangan membuat lintasan balap.
Pasalnya, kendaraan yang akan melintas di atasnya melaju dengan kecepatan sangat tinggi.
"Kencangnya mobil Formula E itu hampir sama dengan F1. Bedanya satunya pakai mesin dan satu lagi pakai listrik," ujarnya.
Untuk itu diperlukan aspal dengan kualitas terbaik dengan konstruksi lintasan yang juga harus stabil.
Sedangkan, lokasi lintasan yang akan disulap menjadi trek balap Formula E merupakan tumpukan hasil pembuangan lumpur.
"Enggak boleh sembarangan landasan dibuat 3 bulan, nanti tiba-tiba pas lagi belok aspalnya terkelupas," kata Prasetyo.