Berita Banyuasin

Kisah Zulkarnain Tunanetra Penggali Sumur Keliling di Banyuasin, Satu Lubang Diupah Rp 150 Ribu

Zulkarnain tunanetra warga Kedondong Raye Kecamatan Banyuasin III menerima bantuan bedah rumah dari Pemkab Banyuasin bersama BSB Pangkalan Balai.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
zoom-inlihat foto Kisah Zulkarnain Tunanetra Penggali Sumur Keliling di Banyuasin, Satu Lubang Diupah Rp 150 Ribu
TRIBUN SUMSEL/M ARDIANSYAH
Bupati Banyuasin H Askolani Jasi ketika meresmikan rumah bedah rumah milik Zulkarnain salah seorang tuna netra di Banyuasin, Senin (24/1/2022).

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Warga di Kelurahan Kedondong Raye Kecamatan Banyuasin III, merasa senang setelah menerima bedah rumah yang dilaksanakan Pemkab Banyuasin dan Bank BSB Pangkalan Balai.

Seperti yang dirasakan Zulkarnain warga Kedondong Raye Kecamatan Banyuasin III yang menerima bantuan bedah rumah dari Pemkab Banyuasin bersama BSB Pangkalan Balai. Zulkarnain yang merupakan tunanetra ini, sangat terharu rumahnya sudah dibedah.

Meski tak melihat, Zulkarnain yang didampingi sang istri menerima langsung kunci rumahnya dari Bupati Banyuasin Askolani Jasi. Sang istri, juga terlihat senang dan sempat meneteskan air mata. Karena, sudah sangat lama tukang gali sumur keliling ini mendambakan rumah layak huni.

"Senang sekali. Pekerjaan cuma gali sumur keliling, hasilnya hanya bisa cukup untuk makan saja. Dapat bedah rumah ini, sangat bersyukur. Terima kasih sama bapak bupati," ujar Zulkarnain singkat.

Dituturkan dirinya sedari bujang sudah menjadi penggali sumur keliling dan hingga kini memiliki empat anak profesi tersebut masih dilakoni.

"Setelah menikah saya dan istri sama-sama jadi penggali sumur keliling," kata pria berusia 40-an ini.

Untuk satu lubang sumur yang digali sampai tuntas, dirinya menerima upah antara Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu tergantung nego dan kerumitan saat menggali.

"Kadang satu bulan tidak ada sama sekali yang menggali sumur," kata Zulkarnain.

Untuk memenuhi kebutuhan harian keluarga, kata Zul dibantu sang istri. Selain menjadi penggali sumur, istrinya menerima upahan pekerja rumah tangga.

"Dengan cara inilah kami sekeluarga memenuhi kebutuhan hidup," katanya.

Sementara itu Bupati Banyuasin H Askolani Jasi menuturkan bedah rumah untuk warga Banyuasin sebagai bentuk dukungan terhadap program Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin, dalam hal ini Program Optimalisasi Perumahan Rakyat, Bank Sumsel Babel melalui dana CSR melakukan bedah terhadap lima rumah tak layak huni di wilayah Kelurahan Kedondong Raye Kecamatan Banyuasin III.

"Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada semua pihak terutama Bank Sumsel Babel yang sudah merealisasikan bantuan bedah rumah. Dengan harapan terbangunnya rumah ini, dapat memberikan penghidupan yang layak bagi masyarakat," kata Askolani, Selasa (24/1/2022).

Hal ini, menjadi semangat semuanya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat kabupaten Banyuasin. Ke depan, apa dilakukan BSB dapat menjadi contoh bank lain yang ada di wilayah Kabupaten Banyuasin. Sehingga, memberikan dampak positif di masyarakat.

“Tentunya masih banyak pekerjaan yang belum diselesaikan untuk membangun Banyuasin ini. Untuk itu, mari bergotong royong saling bahu membahu membangun kabupaten ini,” pungkas Askolani.

Baca juga: Update Kasus Ibu dan Anak Tewas di Lubuklinggau, Polisi Kirim Sampel Minuman Korban ke Palembang

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved