Berita Nasional
Serang Para Penghujatnya, Anies Baswedan Akhirnya Merespon: Kalau Mau Kritik Pakai Fakta
Fakta itu menjadi amunisi bagi para politisi yang berkarier di parlemen atau bukan untuk menyerangnya. Selain itu, kebijakan menggelar ajang balap Fo
Jika konsep itu diterapkan, kata Anies, bangsa Indonesia semakin tercerahkan karena penerima kritik mendengarkan perspektif yang berbeda-beda.
Anies menganalogikan seperti sebuah gelas yang diisi air mineral.
Apabila ada 100 orang menyampaikan isi gelas tersebut adalah kopi, maka terbentuklah opini menjadi air kopi, bukan lagi air mineral.
Begitu juga dengan opini soal rencana turnamen Formula E yang dianggap pemborosan saat Ibu Kota dilanda pandemi.
Anies menyebut, pembayaran dilakukan sebelum pemerintah pusat mengumumkan adanya pandemi Covid-19.
Biaya komitmen Formula E dikeluarkan menggunakan APBD DKI Jakarta atas persetujuan DPRD DKI Jakarta.
“Jadi, ketika kami sudah melakukan pembayaran dulu dan saya yakin yang bicara itu tahu (biaya komitmen dibayar sebelum pandemi), tapi kalau semua orang bilang pengeluarannya dilakukan sekarang (saat pandemi), terjadilah opini,” ucapnya.
Seperti diketahui, Ketua Umum PSI Giring Ganesha menyebut sosok yang ia nilai tak layak menggantikan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden.
Menurut Giring, sosok yang menggunakan isu SARA serta mempolitisasi agama, tak layak menjadi pemimpin Indonesia.
Hal itu disampaikan Giring saat sambutan acara puncak peringatan HUT Ke-7 PSI di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (22/12/2021).
“Kemajuan akan terancam jika kelak yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA, dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam pilkada,” kata Giring.
Dia lalu juga menyebut Indonesia akan menjadi suram jika dipimpin seorang pembohong.
Di hadapan Presiden Jokowi, Giring memberikan petunjuk orang yang dia maksud, yakni seorang yang pernah dipecat dari kabinet.
“Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong, dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja,” ucap Giring yang disambut tepuk tangan kader yang hadir.
Meski tidak menyebutkan identitasnya, namun khalayak menganggap itu adalah Anies Baswedan.