Makam Kuno di Tengkuruk Permai

Temuan Makam Kuno di Tengkuruk Permai, SMB IV Jaya Wikrama: 'Bisa Jadi Kerabat Kesultanan'

Enam nisan kuno ditemukan di Palembang. Melihat dari bentuk nisannya yang bagus seperti itu ada runutan kerabat kesultanan.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/LINDA TRISNAWATI
Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R M Fauwaz Diradja SH Mkn, Kamis (20/1/2022) mengomentari temuan makam kuno di Tengkuruk Permai. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Enam nisan kuno ditemukan di Kota Palembang. Nama-nama dari nisan tersebut pun sudah diketahui, bahkan ada nama Binti Abdul Al-Aziz Falembani dan juga Binti Haji Abdurrahman Raja Ismail Falembani.

Menurut Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R M Fauwaz Diradja SH Mkn, melihat dari bentuk nisannya yang bagus seperti itu ada runutan kerabat kesulatanan.

"Biasanya nisan batu seperti itu ada runtuan kerabat kesulatanan, meskipun bukan keturunan secara garis lurus. Kalau nama Abdul Al-Aziz banyak yang mirip, jadi belum bisa disimpulkan sapa," kata SMB IV saat diwawancarai secara langsung, Kamis (20/1/2022).

Empat nisan kuno yang ditemukan saat menggali untuk saluran IPAL di Jalan Tengkuruk Permai Blok C saat ini disimpan di Museum SMB II Palembang, Selasa (19/1/2022).
Empat nisan kuno yang ditemukan saat menggali untuk saluran IPAL di Jalan Tengkuruk Permai Blok C saat ini disimpan di Museum SMB II Palembang, Selasa (19/1/2022). (TRIBUN SUMSEL/LINDA TRISNAWATI)

Menurut SMB IV, nisan itu cocoknya diberikan ke zuriatnya atau keluarga, tapi kalau tidak ada ya bisa di pemakaman bersejarah seperti di Kawah Tengkurep atau Candi Walang, tapi sebaiknya di Candi Walang yang masih ada tempatnya.

Namun yang perlu ditandai juga titik koordinat ditemukannya dimana, sapa tahu kedepan ada penemuan lainnya lagi. Kalau disimpan di Museum SMB II bisa sebagai bentuk-bentuk nisan. Kalau SMB II mau menyimpan itu artinya perlu dibuat replika jenis-jenis nisan dari masa ke masa agar tampilannya lebih menarik.

Misal dari abad ke 16, 17, 18, 19, 20 dan seterusnya. Bisa dibuat narasi dan replika sekalian. Jangan hanya karena sedang viral jadi hanya menempatkan itu saja, harus dilengkapi sekalian narasi dan replikanya. Itu akan jadi kajian yang menarik.

Sultan Mahmud Badaruddin IV mengatakan, hebohnya penemuan nisan ini dikarenakan di temukan di tempat tak terduganya, artinya di Palembang pada masa itu ada yang ditimbun untuk kepentingan tertentu seperti untuk perekonomian.

"Nisan-nisan itu sepertinya tidak dipindahkan secara layak. Orang Islam harusnya saat akan melakukan pembangunan maka makam yang terdampak pembangunan dipindahkan terlebih dahulu," ungkapnya.

Baca juga: Dua Nisan Kuno di Tanjung Barangan Diduga Keluarga Ulama,Ada Hubungan Makam Kuno di Tengkuruk Permai

SMB IV mengatakan, kalau dilihat ada yang abad 19 dan 20 artinya nisan-nisan ini cukup lama. Namun belum diketahuitahu pada masa lalu pemetaannya seperti apa, maka dengan adanya penemuan ini sangat bagus untuk dibuat narasi sejarahnya.

"Kita ini harus terbuka dan jujur. Misal kampung Palembang di Ternate yang sudah jadi Bank Mandiri itu kan diketahui dan jelas sejarahnya. Apalagi kita memiliki sejarah yang panjang, itu penting diketahui untuk anak-anak cucu kita," katanya.

Maka menurut SMB IV, mencari jejak Beringin Janggut juga bisa dilakukan.
Dulu tempat tinggi jadi pemakaman, artinya itu tempatnya tinggi dan mungkin ditimbun ulang.

Kalau dilihat dari peta zaman dahulu, Bering Janggut uda nggak masuk dalam peta dan tidak diketahui kapan ditimbunnya. Hanya memang Sungai Tengkuruk tadinya ada, yang akhirnya ditimbun juga

"Saya pikir harusnya diketemukan nisan tersebut bisa sebagai titik acuan. Jika ada pengerjaan didaerah tersebut bisa melibatkan Arkeologi. Sapa tahu bisa ditemukan jejak-jejaknya, minimal pondasinya," katanya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved