Rumah Ambruk di Pemulutan
Rumah Panggung Kayu Warisan Nenek Luluh Lantak, Pasutri Asal Pemulutan Berharap Ada Bantuan
Raut datar terpancar dari wajah Sahila saat diwawancarai wartawan di Desa Aurstanding, Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir, Selasa (18/1/2022).
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Senyum getir terlihat di wajah Sahila saat diwawancarai wartawan di Desa Aurstanding, Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir.
Padahal dia bersama suaminya sedang mengalami musibah setelah rumah mereka ambruk karena termakan usia.
Peristiwa rumah ambruk ini terjadi pada Selasa (18/1/2022) pagi sekira pukul 06.00.
Sebelum rumah ambruk, pemilik rumah mendengar suara seperti patahan kayu pondasi rumah.
Bagi Sahila, rumah ambruk ini merupakan ujian berat karena inilah harta yang dimiliki ia dan suaminya.
Wanita 55 tahun ini menceritakan saat-saat rumahnya ambruk ketika ia baru bangun tidur.
"Saya dengar bunyi 'krak, krak' begitu. Saya bilang ke anak saya agar keluar rumah saja," kata Sahila dibincangi di depan rumahnya yang tinggal puing-puing itu.
Sahila bersama seorang anaknya lalu bergegas keluar rumah.
Sementara suaminya bernama Amir masih tertidur pulas di kamar.
"Begitu kami keluar, rumah langsung ambruk," ujar Sahila.
Sementara Amir ambruk bersama rumah panggung kayu tersebut.
Beruntung, Amir baik-baik saja karena atap rumah ambruk masih tersangga oleh tiang kamarnya.
"Saya tidak bisa lari karena sakit stroke sudah 10 tahun," kata Amir yang dibincangi bersama istrinya itu.
Amir dan Sahila kini menumpang di kediaman keluarga di desa tersebut.
Pasangan suami istri ini masih berupaya untuk mengambil barang berharga yang tersisa.