Berita Nasional
Kisah Ibu Paruh Baya yang Disekap Rentenir Karena Tak Bisa Lunasi Utang Rp 1,3 Juta, Endingnya
Jatuh tempo pembayaran utang itu kemudian diperpanjang hingga total 22 hari dan Sulistyawati diminta membayar utangnya sebesar Rp 1,6 juta.
"Awalnya saya enggak tahu kalau itu rumah dia (F) tapi pas saya masuk baru F kemuar dan tanya gimana utang saya. Ya saya jelasin kalau ada itikad baik," cerita Sulistyawati.
Setalah itu, F langsung mengeluarkan kata-kata kotor menghinanya
Sulistyawati dan F kemudian bernegosiasi,
Sampai F meminta duit Rp 500 ribu serta ponsel Sulistyawati.
Namun, belakangan, F membatalkan permintaannya dan langsung menyekap Sulistyawati di sebuah kamar gelap.
Kamar tersebut pun langsung dikunci dari luar.
"Setelah itu saya langsung disekap di sebuah kamar, langsung dikunci di kamar itu. Kayaknya saya masuk kamar jam 15.00 WIB," ujarnya.
Teman-teman Sulistyawati sempat mendatangi kediaman F untuk membahas soal pembayaran utang tersebut tapi tidak menemukan jalan engah.
Pada 8 Januari 2022, F membukakan pintu kamar di mana Sulistyawati disekap.
Dia kemudian diberikan minum oleh A dan makanan oleh bapak dari F.
"Jam 01.00 WIB dini hari (8 Januari 2022) baru dibukakan pintu. Saya diberikan minum ole A dan dikasih roti sama bapaknya F," ucap Sulistyawati.
Usai dikeluarkan, sempat terjadi cekcok antara Sulistyawati dan F.
Kepada F, Sulistyawati menyebut bahwa dirinya memiliki iktikad baik untuk memberikan Rp 500 ribu serta ponsel miliknya
F lantas mengambil ponsel milik Sulistyawati.
"Kalau pun hp dikasih, pasti saya cepet-cepet kabarin teman saya. Saya juga down pas itu mikirin anak juga," kata Sulistyawati.