Berita Nasional

Siap-siap Tjahjo Kumolo Kini Wajibkan PNS Untuk Ikut Diklat Bela Negara 'Banyak Tidak Pro Pancasila'

Wajibkan PNS Ikut Diklat Bela Negara, Tjahjo Kumolo: Masih Banyak Tidak Pro Pancasila.

Editor: Slamet Teguh
TRIBUN/DANY PERMANA
Siap-siap Tjahjo Kumolo Kini Wajibkan PNS Untuk Ikut Diklat Bela Negara 'Banyak Tidak Pro Pancasila' 

TRIBUNSUMSEL.COM - Tugas baru tampaknya harus dijalani oleh PNS di Indonesia.

Pasalnya, PNS kini bakal diwajibkan mengikuti diklat bela negara.

Hal itu diketahui usai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo meminta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjadi pelopor pemberi materi pendidikan dan pelatihan bela negara untuk pegawai negeri sipil (PNS).

Menurutnya, PNS sebagai komponen cadangan pertahanan negara, juga harus memiliki ideologi negara yang kuat dan pasti, serta memiliki wawasan kebangsaan.

"Semoga, hubungan kita ke depan bersama Kementerian Pertahanan juga ini dapat dilaksanakan dengan baik", ujar Menteri Tjahjo saat berkunjung ke BPIP, Selasa (11/1/2021).

Ia mengaku prihatin, PNS saat ini masih banyak yang ideologinya bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, bahkan terpapar radikalisme.

"Saya sangat sedih Pak, dan prihatin, ternyata masih banyak yang tidak pro Pancasila, belakangan ini kami telah menangani beberapa kasus," terangnya.

Tjahjo juga mengatakan pelatihan tersebut akan dilakukan selama 1 minggu, baik untuk PNS baru maupun bagi PNS pra jabatan atau bagi yang naik jabatan.

"Kuncinya satu, yaitu memahamai Ideologi, saya ingin PNS itu lurus ke depan siapapun pemimpinnya," tegasnya.

Ia juga berencana dalam momentum pendidikan dan pelatihan tersebut, peserta akan diberikan asuransi dan uang saku.

"Kami menyatakan momentum ini sangat bagus, selama pelatihan akan diberikan asuransi dan uang saku," ungkapnya.

Baca juga: Pecatan PNS Pura-pura Jadi Pegawai Kantor Camat Minta Duit Biaya Urus Surat, Wajib Lapor Polisi

Baca juga: Gaji Pengasuh Boneka Igun Lebih Tinggi dari Gaji Pokok PNS Golongan IVE Bekerja Selama 32 Tahun

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi menyambut baik program tersebut.

Menurutnya, BPIP telah menyusun 15 bahan ajar tentang Pembinaan Ideologi Pancasila, termasuk untuk PNS.

"Saya sangat setuju sekali, kami bahkan sudah mengebangkan buku bahan ajar termasuk untuk PNS," ungkapnya.

Ia berpendapat, pendidikan dan pelatihan tersebut dilakukan level-level sesuai tingkatan atau jabatan PNS.

"Tetap pelatihan ini diperlukan di level-level tertentu. Perlu juga MoU Kemenpan-RB, Kemenhan dan BPIP," ucapnya.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo juga berpendapat perlu penguatan di dalam aparatur negara sebagai pelayan publik.

Menurutnya, semua lembaga pemerintahan sangat berpotensi masuknya ideologi-ideologi lain, serta adanya kevakuman dan penyempitan beragama.

"Ideologi agama sudah masuk dalam ranah pengambil keputusan, ini sangat mengkhawatirkan," paparnya.

Ia juga menjelaskan, nilai-nilai Pancasila harus menjadi logos, pathos, dan ethos dalam kehidupan sehari-hari para PNS, apalagi mereka dinilai sebagai pelayan publik.

"Kesetiaan pada negara, kerja keras, itu ethos, dibangun dengan kedisiplinan," ulasnya.

Benny juga memastikan buku pedoman Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) harus satu jenis yang ditetapkan BPIP, dan menjadi pedoman semuanya.

"Minggu ketiga bulan ini mau dirapatkan, dan jika sudah jadi kira-kira awal Februari barang sudah bisa dipakai," terangnya. (Fransiskus Adhiyuda)

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Wajibkan PNS Ikut Diklat Bela Negara, Tjahjo Kumolo: Masih Banyak Tidak Pro Pancasila.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved