Mahasiswi Kecelakaan di Tol Palembang
Pintar Tidak Pelit Ilmu, Rekan Ungkap Rasa Kehilangan, Mahasiswi Kecelakaan Tol Palembang-Kayuagung
Puluhan teman kuliah dan perwakilan dosen UMP turut mendatangi rumah duka di RT. 09 lingkungan 08, Kelurahan Jua-jua Kecamatan Kayuagung, OKI.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Korban kecelakaan maut yang terjadi di jalan tol ruas Palembang - Kayuagung, Jum'at (7/1/2022) kemarin sore.
Febi Khoirunisa (22) merupakan mahasiswa semester 7 di fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP).
Sebagai rasa belasungkawa yang mendalam, puluhan teman kuliah dan perwakilan dosen UMP turut mendatangi rumah duka yang terletak di RT. 09 lingkungan 08, Kelurahan Jua-jua Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Ditemui setelah prosesi pemakaman, Heni dan Tasya yang merupakan teman kuliah menyatakan sosok almarhumah merupakan mahasiswa berprestasi.
"Selain baik dan ramah, Febi ini anaknya pintar. Misal kami tidak mengerti pelajaran atau tugas yang diterangkan dosen dan minta diajari, pasti Febi mau jelasin ke kami,"
"Kalau misal minta bahan atau sebagainya, pasti dikasih oleh dia," ujar Heni wanita asal Kabupaten Muratara.
Awal mula mendengar peristiwa kecelakaan dari pesan grup di media sosial dan syok dengan adanya kejadian tersebut.
"Sangat sedih kehilangan kawan sekelas, apalagi ini sudah masuk semester akhir,"
"Semoga Febi tenang, diterima amal ibadahnya dan untuk orang yang ditinggalkan diberikan ketabahan," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Adi rekan kerja ayahanda Febi. Almarhum Herman memiliki 3 orang anak.
"Almarhum pak Herman punyo 3 anak cewek, yang pertama Putri Utami sudah menikah dan tinggal di Palembang, lalu kedua Eci masih kuliah dan tinggal di Padang,"
"Yang terakhir atau paling bungsu yaitu Febi Khoirunisa yang baru saja dimakamkan," jelas pria yang berprofesi sebagai pengacara tersebut.
Menurutnya, setelah almarhum Herman meninggal 2 tahun lalu, Febi inilah yang tinggal serumah dan mengurus ibunya.
Selain itu, keputusan untuk mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran merupakan kemauan pribadi dari almarhumah.
"Seingat saya dulu itu Pak Herman pengen anaknya kuliah hukum karena biar ada penerus beliau. Tapi si Febi tidak mau dan memilih kuliah di kedokteran," tandas dia.
Baca juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Febi, Mahasiswi Kedokteran Tewas Kecelakaan di Tol Kayuagung-Palembang
Baca berita lainnya langsung dari google news.