Pilpres 2024
Pengamat Sebut Anies Maju Pilpres 2024 Lebih Besar karena Tak Ada Jokowi, Ganjar & Prabowo Bersaing
Meski Ganjar Pranowo ditempatkan di urutan teratas oleh lembaga survei, pengamat menyebut Anieslah yang berpeluang maju sebagai capres.
TRIBUNSUMSEL.COM - Meski Ganjar Pranowo ditempatkan di urutan teratas oleh lembaga survei, pengamat menyebut Anieslah yang berpeluang maju sebagai capres.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 lebih besar.
Hal tersebut dikarenakan seluruh kontestan pada Pilpres 2024 tidak ada petahana (incumbent) yang mencalonkan diri kembali.
"Peluang Anies untuk Pilpres sebetulnya lebih besar kansnya karena Pilpres 2024 merupakan pertarungan lapangan datar, tanpa incumbent presiden dan wakil presiden. Berbeda dengan Pilpres 2029 tentu nanti akan ada lawan tanding yang berat apalagi berhadapan dengan kompetitor incumbent," kata Pangi kepada Kompas.com, Selasa (4/1/2022).
Pangi juga meyakini bahwa Anies akan dilirik partai politik untuk dipinang jadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 jika elektabilitasnya tumbuh positif.
Sebab, partai politik pada prinsipnya bersifat transaksional dan pragmatis sehingga mempunyai agenda dan kepentingan, utamanya soal memenangkan kontestasi elektoral 2024.
Namun, agar bisa dipinang partai politik, kata dia, Anies memiliki dua pekerjaan berat yang harus dilakukan.
"Pertama, tentu saja memenangkan hati ketua umum partai agar memberikan tiket dan kendaraan partai untuk Anies," kata Pangi.
"Kedua, Anies berupaya memenangkan hati rakyat. Sama sama berat dan tidak mudah bagi Anies yang tidak punya partai," lanjut dia.
Berdasarkan pergerakan politiknya saat ini, Pangi menilai bahwa Anies lebih tertarik bertarung di Pilpres daripada pemilihan gubernur (Pilgub) untuk periode keduanya.
Namun, Pangi meyakini, apabila Anies gagal meyakinkan ketua umum partai dan tidak mendapatkan tiket Pilpres, maka dia akan kembali maju pada Pilgub DKI Jakarta.
Adapun jabatan Anies sebagai gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada 2022. Jabatan Anies akan berakhir pada Oktober mendatang.
Namun, Pilgub 2022 digeser ke tahun 2024, bersamaan dengan agenda pemilu serentak yang seluruhnya dilakukan dalam satu waktu di seluruh Indonesia.
Setidaknya, Anies masih memiliki waktu setahun sebelum memutuskan apakah akan maju sebagai capres atau kembali mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta untuk kedua kalinya.