Berita Palembang
Polisi Sebut Hasil Tes Kejiwaan Heriyanti Soal Kasus Sumbangan Rp 2 T, Siti Mirza Ungkap Kronologi
Kasus dugaan "prank" sumbangan Rp 2 Triliun yang menjerat Heriyanti, putri bungsu mendiang Akidi Tio hingga kini masih belum menemukan titik terang.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kasus dugaan "prank" sumbangan Rp 2 Triliun yang menjerat Heriyanti, putri bungsu mendiang Akidi Tio hingga kini masih belum menemukan titik terang.
Tak hanya itu, Heriyanti nyatanya juga belum menyelesaikan persoalan utang sebesar Rp 2,5 miliar sejak tahun 2019 ke sahabatnya sendiri, dr Siti Mirza Nuriah.
Persoalan utang tersebut pada 3 Agustus 2021 sudah masuk ke ranah hukum atas laporan penipuan dan penggelapan uang.
"Tidak pernah punya itikat baik cuma janji-janji palsu dan halu saja dia," ujar dr Siti Mirza Nuriah saat diwawancarai Tribunsumsel.com, Minggu (2/1/2022).
Terbaru, polisi menyebut sudah mengantongi hasil tes kejiwaan yang dilakukan empat dokter ahli dan satu psikolog terhadap Heriyanti.
Meski belum dijelaskan secara pasti, namun secara tersirat pernyataan polisi telah mengungkap ada sesuatu permasalahan dalam kejiwaan Heriyanti.
Terkait hal ini, Siti Mirza merasa tidak cukup yakin bila sahabatnya tersebut punya masalah kejiwaan.
Menurutnya ada sesuatu yang dirahasiakan Heriyanti hingga semuanya bisa kacau seperti ini.
"Saya yakin dia bukan orang dengan gangguan kejiwaan. Mungkin ada yang dia rahasiakan. Karena sepanjang pengetahuan saya kenal lama dengan dia, H adalah orang baik-baik yang tepat janji. Bukan pembohong. Dia berubah jadi pembohong setelah akhir-akhir ini saja. Sayangnya tidak bisa diungkap apa sebabnya, jadi berubah mengesalkan begini," ucapnya.
Siti Mirza sendiri sebenarnya ragu Heriyanti memiliki dana sebesar Rp 2 Triliun yang akan disumbangkan kepada masyarakat.
Diawal mendengar kabar tersebut dia mengaku, sempat bertanya langsung kepada Heriyanti yang saat itu sudah berhutang Rp 2,5 Miliar kepadanya.
Namun Heriyanti meyakinkan Siti Mirza bahwa uang tersebut benar ada bahkan turut serta membawa nama Prof Hardi Darmawan yang merupakan salah satu tokoh kesehatan ternama di Palembang.
Mendengar nama Prof Hardi Darmawan, keraguan dibenak Siti Mirza sempat luluh meski belakang pemikiran positif itu tidak terbukti.
"Saat H yang mau nge-prank Kapolda terjadi, setelah 3 bulan terakhir saya tidak pernah sekalipun bertemu dengan dia. Walaupun saya keliling nyari dia. Tapi tiba-tiba dia muncul dengan berita uang warisan ayahnya sudah cair dan sejumlah Rp 2 Triliun bakal diserahkan ke Kapolda. Saya terheran-heran, tidak percaya. Makanya saya pernah komentar, kamu jangan asbun (asal bunyi) Hong (panggil akrab Heriyanti). Kamu bisa masuk penjara loh. Terus jawabnya, saya sumpah bu ini serius, yang akan menyerahkan ditemani Prof Hardy. Lalu saya telpon Prof Hardy karena saya kurang yakin, betul atau tidak H akan menyerahkan uang Rp 2 Triliun ditemani Prof Hardy. Kemudian Prof Hardi jawab, iya betul sekali (akan sumbang Rp 2 Trilun). Saat itu saya tenang soalnya tidak mungkin H berani "ngadali" Prof Hardy," ungkapnya.
"Tapi sepersepuluhnya dari Rp 2 Triliun mungkin bisa jadi ada. Masalahnya kok jadi tidak ada. Sayang H tidak mau menjelaskan apa kejadian sebenarnya atau mungkin cuma halusinasi dia saja. Tapi dari pengakuannya sudah hampir 5 tahun dia ngurus urusan ini (warisan Akidi Tio)," katanya menambahkan.