Berita Viral
'Mulai 1 Januari 2022, Harga Gorengan 2.000/Biji' Viral di Media Sosial, Karena Minyak Goreng Mahal?
Foto bertuliskan "Mulai 1 Januari 2022, harga gorengan 2.000 per biji" viral di media sosial.
Sedangkan di pasaran, sebagaimana mengutip Kompas.com 31 Desember 2021, harga minyak goreng bahkan mencapai Rp 20.000 per liternya.
Padahal sebelumnya harga minyak goreng di kisaran harga Rp 11.000 hingga Rp 12.000.
Lantas, akankah harga minyak goreng akan mengalami penurunan?
Akan turun, namun tidak signifikan
Terkait harga minyak goreng, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan menilai harga bisa mengalami penurunan, namun tidak terlalu signifikan.
Oke menyebutkan, walaupun saat ini harga Crude Palm Oil (CPO) atau harga minyak sawit mentah dunia mulai ada penurunan, namun hal tersebut belum terlalu berimbas pada harga di pasaran.
"Walaupun saat ini harga CPO ada penurunan dan diperkirakan akan berpengaruh ke harga minyak goreng curah mulai pertengahan Januari 2022, namun penurunan ini tidak akan signifikan kembali seperti bulan Mei 2020,” ujar Oke dihubungi Kompas.com, Jumat (31/12/2021).
Sebab menurut Oke, kenaikan harga minyak goreng terjadi secara global akibat disrupsi pasokan minyak nabati global.
“Saat ini produksi kedelai mulai membaik sehingga terjadi koreksi harga CPO internasional,” kata Oke.
Dengan demikian, hal ini menurutnya mulai berpengaruh pada menurunnya harga minyak goreng curah.
"Akan ada kesetimbangan baru dan ini sedang kami monitor terus," ujarnya.
Stok tersedia di pasaran Dikutip dari Kompas.com (30/12/2021), Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut harga berbagai komoditas termasuk minyak goreng akan menurun usai tahun baru 2022.
Pihaknya mengatakan pemerintah terus melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga komoditas yang belakangan melonjak.
Teranyar, Airlangga mengunjungi pasar di daerah Cileungsi, Bogor, setelah sebelumnya mengunjungi pasar di Bali.
"Diperkirakan harga-harga yang meningkat ini juga memberikan kontribusi kesejahteraan bagi petani dan harga-harga sendiri akan relatif terkendali pasca Natal dan Tahun Baru," kata Airlangga dalam konferensi pers, Kamis (30/12/2021).