Banjir di Palembang

GEGER Ular Piton Besar di Tengah Banjir Palembang, Ditemukan di Jalan Kartini, Video Viral di Medsos

Viral video seekor ular piton di tengah banjir di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (25/12/2021).

Editor: Weni Wahyuny
Instagram palembangwikwikwik
Ular piton di Jalan Kartini Kelurahan 26 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Palembang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Viral video seekor ular piton di tengah banjir di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (25/12/2021).

Dalam video yang diunggah Instagram palembangwikwikwik, ular piton dengan panjang sekira 4 meter itu tengah dievakuasi warga.

Diduga ular piton tersebut ditemukan di Jalan Kartini Kelurahan 26 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Palembang.

Terdengar suara warga yang tengah merekam "Alangkah besaknyo (besarnya)," ujar perekam.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan kronologi penemuan ular tersebut.

Baca juga: Kronologis Dosen UIN RF Meninggal Tersengat Listrik Saat Banjir, Hendak Hidupkan Pompa Air

Titik Banjir di Palembang hingga Gubernur Sumsel Turun Tangan

Akibat diguyur hujan deras semalaman, ruas jalan dan beberapa rumah warga di Kota Palembang terendam banjir. Untuk itu secara spontan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru ditemani Duta Literasi Provinsi Sumsel Ratu Tenny Leriva angsung menyusuri titik-titik yang menjadi penyebab banjir.

Mulai dari Simpang 5 Hotel Arista, Pasar 26 Ilir, Sungai Sekanak, Kambang Iwak, dan Sekip Bendung.

Meski tanpa pengawalan khusus layaknya kepala daerah jika turun ke lapangan, Deru mengendarai sendiri mobil Pindad Maung yang terlihat bisa melewati banjir dengan lancar, untuk melihat langsung kondisi drainase.

Bahkan saat meninjau Deru tak segan-segan menyapa dan berinteraksi dengan warga yang ada disekitar ruas jalan, dengan kondisi basah kuyup.

Menurut Deru, akibat banjir tersebut, warga kesulitan dalam beraktivitas. Banyak pengendara yang memutar balik karena tidak bisa melintas di kawasan yang terserang banjir.

"Palembang hari ini banjir luar biasa dimana-mana bajir. Kita coba lihat ini apa penyebabnya saluran mampet kah ataukah memang dataran rendah yang tadinya rawan ditimbun," kata Deru, Sabtu (25/12/2021).

Baca juga: Asili Dosen UIN Raden Fatah Meninggal Tersengat Listrik Saat Banjir Melanda Palembang

Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru memantau banjir di Kota Palembang, Sabtu (25/12/2021) yang dinilainya luar biasa.
Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru memantau banjir di Kota Palembang, Sabtu (25/12/2021) yang dinilainya luar biasa. (TRIBUN SUMSEL/LINDA TRISNAWATI)

Menurut Deru, Kota Palembang 70 persennya adalah daerah rawa, terlebih saat ini terjadi peningkatan penduduk di Kota Palembang, dikarenakan proses urbanisasi atau kemajuan kota yang membuat masyarakat pindah ke Kota Palembang.

"Banjir yang luar biasa hari ini menjadi perhatian khusus Pemprov Sumsel, sekaligus melihat sejauh mana penegakan Peraturan daerah penimbunan," ungkapnya.

Baca juga: Banjir di Palembang, Ruang Kelas SMKN 5 Palembang Terendam, Pagar Sekolah Roboh

Ia mengajak masyarakat untuk bersabar dan banyak berdoa dengan musibah yang menimpa Kota Palembang hari ini.

"Kita lihat juga sejauh mana Perda penimbunan ini ditegakkan, harus ada pembagian yang jelas antara yang ditimbun dan yang disisakan untuk daerah resapan air," ungkapan.

Dalam kesempatan ini pula Deru meninjau beberapa sistem pengoperasian pompa air pengendali banjir di Kota Palembang.

Menurutnya, hal tersebut untuk memastikan pemanfaatan alat itu, sekaligus sebagai upaya antisipasi dalam menekan resiko bencana alam yang biasa terjadi di musim hujan seperti sekarang ini.

"Berharap rumah pompa yang ada di diperhatikan. Terkait banjir ini kalau tidak diperhatikan nanti bisa lebih parah lagi. Jadi harapanya semua pihak turun langsung, mulai dari Pemerintahan Kota dan Pemprov Sumsel akan memback upnya,” tambahnya

Baca juga: VIRAL Sekeluarga Naik Genteng Selamatkan Diri dari Banjir, BPBD Ungkap Fakta Sebenarnya

Untuk diketahui, Herman Deru menemui juga di beberapa wilayah yang tidak terkena dampak banjir karena Intensitas hujan yang tinggi ini, antara lain Sungai Sekanak - Lambidaro yang sudah rampung revitalisasinya sehingga wilayah sekitarnya bebas dari banjir.

Sementara, diseputaran Rumah Sakit Hermina dan Hotel Aston terendam banjir dikarenakan pembelah jalan air dari arah Aston ke sebrangnya.

"Dari itu setelah ini solusinya adalah mengalirkan air yang dijalan, dengan memotong pembelah jalannya agar airnya mengalir," katanya.

Baca juga: Banjir di Palembang, Ruang Kelas SMKN 5 Palembang Terendam, Pagar Sekolah Roboh

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved