Kasus Covid-19 di Palembang Turun, Pemkot Ungkap Pentingnya Sinergitas

Kasus Covid-19 di Palembang Mengalami Penurunan, Pemkot Ungkap Pentingnya Sinergitas

Penulis: Weni Wahyuny | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dr. Hj. Fenty Aprina bersama Ketua Rumah Relawan Muda Peduli Nusantara, Johannes Firano 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus penyebaran Covid-19 di Palembang mengalami penurunan yang signifikan.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dr. Hj. Fenty Aprina, jika di bulan Juli hingga September 2021 kasus Covid-19 'menakutkan' hingga bed occupancy rate (BOR) mencapai 60 persen, tidak dengan beberapa bulan belakangan ini.

Pada Rabu (15/12/2021) hari ini, kasus Covid-19 hanya 2,3 persen. Menurutnya ini jauh dari standar WHO.

Sementara untuk penularan yang sebelumnya tinggi, kini menurun menjadi 0.05 persen.

"Kalau melihat data, hampir setiap hari tidak ada kasus konfirmasi baru. Kadang 0, kadang 1. Penambahan kasus tertinggi maksimal hanya 2 kasus," katanya di PODCAST PCPEN 'Bersama Bantu Sesama' yang disiarkan langsung di YouTube Tribun Sumsel yang dipandu Host Diana Kumalasari, Rabu (15/12/2021.

Fenty mengatakan, butuh sinergi yang kuat untuk mempercepat penurunan kasus Covid-19 di Palembang.

Ia menyebutkan sinergi antara pemerintah hingga relawan sangat kuat sehingga hasilnya sudah terlihat saat ini.

"Ini adalah langkah percepatan penurunan pandemi Covid-19 bagaimana menjadi endemi. Artinya bagaimana Covid-19 ini menjadi kasus-kasus yang biasa-bias saja, tidak melonjak," jelasnya.

"Karena kita ketahui jika masyarakat menjadi takut, berinteraksi takut, jualan takut, akhirnya ekonomi terdampak. Tapi alhamdulillah kasus di Palembang jauh menurun," tambahnya.

Penurunan kasus, lanjut Fenty, tak lepas dari terciptanya kekebalan yang didapatkan secara alami.

Kekebalan alami yang didapatkan adalah karena kasus yang pernah meninggi.

"Dulu ada banyak sekeluarga kena Covid-19, jadi terdapat kekebalan alami di masyarakat," terangnya.

Baca juga: Langkah Jitu Pemprov Sumsel Tekan Covid-19 saat Natal dan Tahun Baru 2022

Baca juga: Ini Tugas Negara, Tak Masalah Walau Harus Jalan Kaki, Pengabdian Dokter Sebagai Vaksinator Covid-19

Tak kalah penting saat ini adalah vaksinasi.

Program 'Keroyok Vaksin' tak akan terlaksana tanpa sinergitas antara pemerintah, Forkopimda hingga relawan yang ikut menggalakan vaksin.

Ia menyebutkan, di Palembang, capaian vaksin hampir 80 persen untuk cakupan vaksinasi pertama.

"Kami terbantu dengan relawan untuk giat vaksinasi. Di awal-awal (vaksinasi) cuma di tersedia di Faskes, sekarang vaksinasi bisa ditemukan dimana-mana. Bisa didapatkan di mal hingga door to door. Peran relawan sangat terbantu," ungkapnya.

Fenty berharap pandemi cepat berlalu sehingga ekonomi terus meningkat.

Untuk mewujudkan itu, Fenty mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tetap mengutamakan protokol kesehatan di manapun berada, jaga kesehatan hingga tingkatkan kekebalan tubuh untuk menurunkan kasus Covid-19.

"Dan jangan lupa bahagia, iman dan takwa diperkuat," ungkapnya.

Sementara Ketua Rumah Relawan Muda Peduli Nusantara, Johannes Firano mengatakan, sejak awal para relawan didirikan untuk kemanusiaan selama pandemi Covid-19.

Sejak Covid-19 ada, Rumah Relawan Muda Peduli Nusantara hadir membantu masyarakat, termasuk masyarakat yang belum dan tidak terdata menerima bantuan dari pemerintah.

"Kita menyalurkan bantuan secara swadaya untuk masyarakat yang belum terdata dan tidak terdata oleh pemerintah karena kita tahu tidak semua tercover oleh pemerintah. Jadi, kita membantu pemerintah mengcover warga yang belum terdata untuk menerima bantuan," katanya.

Bantuan selama pandemi, lanjut Kak Jo, sapaannya, diantaranya bantuan sosial, seperti penyaluran masker, sembako dan lain sebagainya yang dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya door to door.

Sementara untuk pendidikan, pihaknya mendirikan rumah online dan dan rumah baca dengan fasilitas buku, handphone, serta internet.

"Karena tidak semua anak memiliki fasilitas tersebut saat sekolah dilakukan daring," ungkapnya.

Tak hanya sosial dan pendidikan, program keagamaan yang juga dilakukan adalah program mengaji gratis.

"Motivasi para relawan adalah panggilan hati. Kita juga merasakan kondisi yang sulit sehingga kita tergerak untuk membantu," katanya.

Kak Jo berpesan kepada masyarakat untuk tetap peduli dan menebar kebaikan baik di masa pandemi maupun tidak untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak.

"Semoga pandemi cepat berakhir, Indonesia pulih dan masyarakat produktif untuk memulihkan ekonomi," tukasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved