Berita Palembang
Yudisium 41 Sarjana Baru, Ini Nilai Plus Alumni Fisip UIN RF, Paham Masalah Keagamaan Kuasai Akhlak
Inilah yang membedakan lulusan Fisip UIN RF dengan lulusan Fisip dari perguruan tinggi lainnya yakni sebagai sarjana umum plus pengetahuan keagamaan.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang melakukan yudisium atau peresmian sarjana barus sekaligus pelepasan alumni, Jumat (10/12/2021) pagi.
Pada Yudisium XIII yang digelar di Lantai II Gedung Rafa Tower sebanyak 41 orang diyudisium yang terdiri dari lulusan Program Studi (Prodi) Ilmu Politik sebanyak 25 orang dan Ilmu Komunikasi sebanyak 16 orang.
Sejak hari diyudisium mereka para lulusan Prodi Ilmu Politik berhak menyandang gelar Sarjana Ilmu Sosial (SSos) untuk lulusan Prodi Ilmu Politik sedangkan lulusan Ilmu Komunikasi menyandang gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (SIkom).
Dekan Fisip UIN Raden Fatah, Prof Dr H Izomidin MA saat sambutan menyampaikan sekaligus mengingatkan ada tiga hal sehubungan telah selesainya mereka menempuh pendidikan. Tiga hal tersebut adalah distingsi atau perbedaan, digitalisasi dan disurbsi.
Sebagai lulusan dari Fisip kata Izomidin, mereka yang diyudisium adalah sarjana lulusan fakultas yang berada pada program umum bukan program keagamaan. Tetapi mereka lulusan ini berada dalam suatu rumah besar yakni UIN Raden Fatah dan inilah yang membedakan lulusan Fisip UIN RF dengan lulusan Fisip dari perguruan tinggi lainnya yakni sebagai sarjana umum plus pengetahuan keagamaan.
"Sebagai lulusan UIN perlu memahami hal-hal tentang pengetahuan keislaman dan juga wajib menguasai akhlak, karena orang tahunya lulusan UIN," katanya di hadapan sarjana baru juga orangtua serta civitas akademika. "Kalau ada yang belum lancar berdoa, lancarkanlah," katanya dalam nada bicara lebih santai.
Hal kedua adalah mereka para sarjana baru ini lulus di era digitalisasi 4.0 yang segala sesuatu sudah serba internet bahkan di Jepang sudah era robotik 5.0. Konsekuensi logis dari era ini adalah semakin berkurangnya tenaga manusia digantikan robot.
Karena itu adik-adik para sarjana lulusan era digitalisasi 4.0 ini mau tidak mau harus semakin mendekatkan diri dengan komputer dan Ilmu Pengetahuan Teknologi (Iptek) sehingga tidak ketinggalan menghadapi era digitalisasi. "Mudah-mudahan semua yang hari ini yudisium tidak ketinggalan hadapi era ini," katanya.
Persoalan ketiga yang juga perlu dipahami para alumni baru tersebut adalah mereka berada pada era disrubsi yakni era yang serba ketidapastian, tidak ada yang mapan, tidak ada hal yang baku dan kemajuan bergerak serba cepat. "Mudah-mudahan bisa menyesuaikan diri dan semoga siap fastabiqul khoirot," katanya.
Dia juga menyampaikan sejak berdiri 7 tahun lalu, Fisip UIN Raden Fatah sudah berstatus akreditasi B. Akreditasi akan kembali dilakukan empat tahun mendatang dan diharapkan bisa meraih akreditasi A.
Di akhir kata sambutannya Izomidin berharap agar para alumni yang besok Sabtu (11/12/2021) resmi dilantik melalui acara wisuda dapat terus menjalin silaturahim pada almamater.
"Jangan seperti anak panah yang saat lepas dari busur entah kemana. Tetapi jadilah seperti anak pisang yang senantiasa berhimpun," katanya berpesan.
Sebanyak lima orang lulus dengan predikat Dengan Pujian. Kata sambutan mewakili sarjana baru disampaikan T Ayu Larasati dari Ilmu Komunikasi yang meraih IPK 3,89 sekaligus lulusan dengan masa studi tercepat. Mewakili wali mahasiswa sambutan disampaikan Indra Kurniawan SE.
Baca juga: Survei ISS Fisip UIN RF, Warga Palembang Puas Kinerja Harnojoyo, Sebut Sosok Ini Populer Cawako 2024
Baca berita lainnya langsung dari google news.