Berita Nasional

Dibocorkan Politisi PKB, Presiden Jokowi Akan Rombak Kabinet 22 Desember Bertepatan Rabu Pon

Presiden Jokowi batal merombak kabinet 8 Desember, hal itu bertepatan dirinya sedang melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan.

Tribunnews
Presiden Jokowi melambaikan tangan 

Pertama, alasan rasional kinerja yang biasanya dilihat dari evaluasi kinerja, apakah diperlukan adanya pembaharuan.

Alasan kedua, melihat kondisi objektif, yakni perkembangan di koalisi partai politik.

"Kalau pertimbangan politik, itu sudah ada, karena ada satu partai (PAN) yang bergabung."

"Artinya ada perubahan di situ sebagai syarat reshuffle itu ada," ulasnya.

Ketiga, Presiden memang menggunakan hak prerogatifnya dengan melihat perkembangan dan dinamika yang terjadi.

"Jadi ketika teman-teman wartawan menanyakan isu reshuffle, ya rasioanal karena memang koalisi berubah," ucapnya.

Gus Jazil mengaku belum mendapatkan kepastian adanya reshuffle.

"Kalau kata Ketum saya (Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar) sih, kalau soal reshuffle, bisanya (informasinya) mepet-mepet."

"Kalau kata Gus Muhaimin begitu, biasanya mepet-mepet, dan saya kan cuma waketum."

"Tentu yang biasanya tahu para ketum dan pola komunikasinya adalah itu (di detik-detik akhir)," bebernya.

Gus Jazil hanya mengatakan, dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, Presiden Jokowi kerap membuat kejutan, termasuk dalam hal penyusunan kabinetnya.

"Kalau sekarang saya menduga akan lebih banyak kejutan kalau terjadinya di akhir tahun."

"Kan pasti dugaan saya di akhir tahun atau di awal tahun."

"Sama-sama mengejutkan nantinya," cetusnya. 

Artikel ini telah tayang di WartaKota

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved