Dugaan Pelecehan di Unsri
Tambah 7 Orang, Korban Pelecehan Reza Ghasarma Oknum Dosen Unsri Jadi 9 Orang, Terjadi Sejak 2014
Ketua tim advokasi IKA Unsri Yan Iskandar mengatakan, ada tujuh lagi perempuan mengaku jadi korban oknum dosen Reza Ghasarma sehingga total 9 orang.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Satu demi satu mahasiswi maupun alumni Universitas Sriwijaya (Unsri) yang diduga jadi korban pelecehan oleh oknum dosen bernama Reza Ghasarma, kini berani buka suara.
Ketua tim advokasi Ikatan Keluarga Alumni Universitas Sriwijaya (IKA Unsri), Yan Iskandar mengatakan, ada tujuh lagi perempuan yang mengaku jadi korban pelecehan oleh oknum tersebut. Sehingga saat ini ada sembilan orang diduga menjadi korban pelecehan oknum dosen Unsri tersebut.
Sebelumnya sudah ada tiga mahasiswi berinisial C, D dan F yang lebih dulu mengaku jadi korban pelecehan melalui pesan di handphone terlapor.
"Sebenarnya korban dia itu (Reza Ghasarma) banyak. Bukan cuma mereka saja," kata Yan saat dikonfirmasi, Selasa (7/12/2021).
Menurut Yan, banyaknya korban pelecehan dikarenakan tindakan itu diduga sudah terjadi sejak 2014 silam.
Yan menyebut, pihaknya juga bertemu dengan dosen yang selama ini membantu para korban untuk memperjuangkan keadilan bagi mereka.
"Dosen itu sudah membantu dalam bentuk pendampingan dan advokasi kepada korban sejak 2014. Cuma upayanya selalu mental, tidak digubris," ungkap dia.
Mirisnya, meski sudah banyak orang yang mengaku sebagai korban, namun sampai sekarang terlapor dalam hal ini Reza Ghasarma belum mendapat sanksi apapun.
"Dia belum ada sanksi sama sekali. Masih menjabat Ketua Program Studi Manajemen. Tidak ada sanksi apapun sampai saat ini," ujarnya.
Yan menegaskan, pihaknya bakal mendampingi korban melaporkan kasus ini ke polisi.
Tim saat ini tengah mengumpulkan barang bukti dugaan pelecehan oleh dosen Reza Ghasarma terhadap tujuh orang tersebut.
"Sikap kita jelas, pertama kita minta keputusan yang tegas dari rektorat terkait dengan pelaku. Kedua, jangan ada yang ditutupi, harus terbuka semua. Kalaupun memang terbukti bersalah, ya pihat unsri harus legowo Kita ketahui bahwa telah terjadi persoalan kemanusiaan. Dimana persoalan kemanusiaan adalah persoalan kita bersama," ujarnya.
Baca juga: Anggota DPRD Sumsel Rizal Kenedi Minta Jajaran Rektorat Unsri Kooperatif
Baca berita lainnya langsung dari google news.