Berita Regional
Anggota Polisi Tewas Digigit Ular Hijau Ekor Merah, Kepala Ular Melompat ke Lengan setelah Dibacok
Aipda Fathur Rohman seorang anggota polisi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tewas digigit ular hijau ekor merah.
"Ularnya tidak takut manusia. Warga perlu hati-hati terlebih di musim hujan seperti sekarang. Ular tidak cepat menyingkir ketika ada orang datang," terangnya.
Mengenal ular hijau ekor merah
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, dilansir dari dlhk.jogjaprov.go,id, ular hijau ekor merah memiliki nama latin trimeresurus albolabris.
Ular tersebut biasanya disebut dengan viper hijau dan merupakan jenis ular berbisa yang berbahaya.
Trimeresurus albolabris memiliki nama lokal antara lain, ular bangkai laut; oray bungka; oray majapahit (Sunda); ula bangka laut; ula gadung luwuk (Jawa, ulah sanggit (Lombok); sawa tarihu (Bima Dompu, dan lain sebagainya.
Sementara dalam bahasa Inggris disebut dengan white lipped tree viper atau white lipped pit viper karena bibirnya berwarna keputih-putihan.
Atau kadang juga disebut dengan bamboo pit viper karena kebiasannya berada pada rumpun bambu.
Ciri-ciri ular ini biasanya tidak terlalu besar, agak gemuk pendek, dan tidak begitu lincah.
Kepala tampak jelas menjendol besar, seolah-olah seperti seekor kodok yang tertancap di atas leher yang mengecil.
Memiliki lesung pipit (loreal pit) yang besar dan menyolok di belakang lubang hidung di depan mata.
Sepasang taringnya besar dan panjang yang bisa dilipat, terdapat di bagian depan rahang atas, tertutup oleh selaput lendir mulut.
Panjang ular jantan sekira 60 sentimeter, sedangkan ular betina lebih panjang sekira 80 sentimeter.
Ekornya pendek kecil, panjangnya sekira 10-13 sentimeter, tetapi kuat memegang ranting yang ditempatinya.
Ular hijau ekor merah bersifat nokturnal atau aktif pada malam hari, namun tidak begitu lincah.
Ular ini kerap menjalar lambat di antara ranting atau di atas bawah hutan.