Pembunuhan di Desa Bunglai OKU
Tanpa Dihadiri Suami dan Putranya, Jenazah Sari Korban Amukan Pemuda Diduga ODGJ di OKU Dimakamkan
Jenazah (45) satu dari 5 orang korban tewas dari amukan Pemuda Diduga ODGJ akhirnya dimakamkan di Desa Bunglai Kecamatan KPR OKU
TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA-- Sari binti Sarifuin (45) korban yang pembunuhan dimakamkan tanpa kahadiran sang Suami , Aman yang belum tiba dari Bandung dan puteranya anggota TNI yang sedang bertugas di Papua juga tidak bisa hadir.
Menurut sumber, Aman (suami Sari ) yang bekerja di Bandung belum berhasil dihubungi Hp nya tidak aktif, setelah ditunggu sampai sore.
Akhirnya keluarga besar sepakat memutuskan pada pukul 16.00 WIB.
Jenazah Sari dimakamkan dengan pertimbangan kondisi jenazah yang tidak bisa menunggu lebih lama lagi.
Sedangkan puteranya yang dinas di Papua juga tidak bisa hadir, jenazah Sari binti Sarifudin dimakamkan paling akhir .
Ujian paling berat menimpa keluarga besar Sarifuin, 3 saudara kandung dan 1 saudara ipar harus kehilangan nyawa secara tragis akibat dibunuh oleh Otori Effendi alias Sueb (25).
Jenazah satu persatu tiba di rumah duka membuat Hj Umami (80) terpukul dan tak kuat menanggungnya.
Akhirnya Hj Umami binti Abdul Malik Husin ngedrop dan akhirnya meninggal, Sabtu (27/11/2021) pukul 08,00.
Hj Umami memang sudah lama sakit-sakitan dan selama ini dirawat oleh Sari bersaudara, agar lebih focus merawat ibunya Sari juga tinggal dirumah sang bunda.
Dengan kepergian Hj Umami menyusul anak kandung dan menantunya masing-masing,
Sari binti Sarifuin (45), Erni binti Sarifudin (35), Hendri Jaya bin Sarifudin ( 33) dan Endang bin Munzakir (suami Ermi). Maka total jenazah yang disemayamkan dalam satu rumah menjadi 5 orang.
Satu keluarga ini dimakamkan di tempat pemakaman keluaraga di Dusun I Desa Bunglai Kecamatan KPR (Kedaton Peninjauan Raya).
Menurut ahli musibah H Barorozi (paman korban), pemakaman dilakukan secara bergantian, pagi harinya dilakukan pemakaman jenazah Endang dan isterinya Erni, sedangkan jenazah Hendri dan ibundanya Hj Umami Binti Abdul Malik Husin dimakamkan ba’da dzuhur,
Dikatakan H Barorozi, sebenarnya anak-anak Sarufudin sudah memiliki rumah masing-masing yang letaknya berderetan dengan rumah milik orang tuanya, namun karena yang meninggal satu keluarga sehingga disepakati disemayamkan dalam satu rumah dan diberangkatkan ke makam dari rumah yang sama.
Menurut penuturan H Barorozi, peristiwa terbunuhnya empat anggota keluarganya ini memang sangat mengejutkan sehingga sang ibunda Hj Umami yang memang sudah lama sakit-sakitan tidak kuat menanggung ujian berat ini , akhirnya Hj Umami juga kembali keharibaan Ilahi.
Kepergian orang-orang tercinta secara mendadak itu menurut H Barorozi menjadi hari kelam dan menyisahkan duka mendalam. Berbagai reaksi yang timbul dari keluarga besar,
“Aku ini terus berusaha menenangkan keluargo, semua sudah takdir dan jangan ado korban lagi, cukuplah sampai disini,” kata Bahrorizi dengan nada pilu.
Menurut warga setempat tragedi empat korban dalam satu keluarga dan satu korban atas nama Ikrom bin Makmur (48) tewas menggenaskan akibat dihabisi tersangka Sueb ini menyisakan trauma bagi kampung warga sekampung .
Baru pertama kali terjadi dalam sehari memakamkan 6 jenazah, jenazah Ikrom sudah dimakamkan terpisah , Ikrom dimakamkan di TPU (Taman Pemakaman Umum Desa Bunglai.
Peristiwa kematian yang beruntun ini membuat warga Desa Bunglai berduka warga semua berkumpul disetiap rumah duka dan yang paling ramai di rumah tua milik Sarifudin , beberapa warga ada juga yang berkumpul di rumah milik Ikrom, Endang dan rumah Hendri.
Rumah para korban memang berdekatan satu sama lain dalam satu deretan kecuali rumah Ikrom yang bersberangan jalan raya.
Untuk menghibur keluarga yang sedang berduka, semua warga berkumpul dan banyak diantaranya yang sengaja tidak melakukan aktivitas pergi ke kebun atau pekerjaan lainnya.
Dari hasil obrolan dengan sejumlah warga mengaku tidak ada yang tahu persis apa yang melatar belakangi sehingga tersangka melakukan perbuatan keji menghabisi nyawa ornag tak berdosa yang dalam satu keluarga.
”Dak tahu kalu dikatokan gilo, belum pernah ado surat keterangan dari rumah sakit, apo kecanduan narkoba,” kata salah seorang warga yang enggan disebut jadi dirinya.
Namun menurut warga pelaku memang jarang keluar rumah, tapi saat kejadian tersangka memakai sepeda motor yang cukup bagus.
Terpisah Kapolres OKU AKBP Danu Agus Purnomo SIK mengatakan hingga saat ini situasi terpantau kondusif, namun pihaknya tetap mensiagakan petugas yang di backup dari Polsek tetangga, resmob juga masih disiagakan serta dibantu dari aparat keamanan TNI dilokasi.
Polisi juga masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwan tersangka Otori Effendi alia Sueb (25) dari rumah sakit jiwa Ernaldi Bahar Palembang.
Kronologi Kejadian
Pada tanggal 25 November 2021 sekira jam 21.00 WIB, lalu Pelaku Otori Effendi alia Sueb (25) keluar ke rumah melakukan pemukulan kepada Suharman bin Ibnu Hajar ( 53) Buruh asal Kota Bumi Provinsi Lampung yang beralamat di Kampung III Desa Bunglai Kecamatan Peninjauan Kabupaten OKU.
Selanjutnya, pada tanggal 26 November 2021 sekira pukul 16.30 WIB, pelaku menggunakan baju warna hitam yang mengendarai sepeda motor Honda CBR warna hitam Nopol : B-6566-VMU berhenti dan makan somay bersama korban atas nama Hendri.
Saat itu pelaku langsung melakukan penusukan terhadap Hendri.
Selanjutnya, korban atas nama Ikrom yang sedang melintas menggunakan sepeda motor berhenti setelah melihat keributan.
Lalu pelaku melakukan penusukan kembali kepada Ikrom.
Setelah itu, pelaku langsung menuju ke sumur tak jauh dari lokasi kejadian dan bertemu korban ke- 3 atas nama Erni yang sedang mengambil air.
Pelaku langsung menusuk Erni.
Melihat kejadian tersebut, korban ke- 4 Endang yang tak lain adalah suami Erni langsung keluar rumah.
Tanpa basa-basi, pelaku juga langsung menusuk Endang.
Setelah kejadian tersebut, pelaku bertemu dengan korban ke -5 yaitu Sari yang keluar rumah setelah mendengar keributan.
Pelaku sempat merangkul Sari lalu menusuk dan menggorok leher Sari .
Setelah kejadian tersebut pelaku kembali kerumahnya mengendarai sepeda motor. (SP/LENI)