Berita Lahat

Sumber Mata Air Melimpah, Nyatanya Kebutuhan Ikan di Lahat Disuplai dari Daerah Tetangga

Memiliki potensi mata air melimpah, nyatanya kebutuhan ikan untuk Kabupaten Lahat masih disuplai dari sejumlah daerah lain baik bahkan provinsi lain.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/EHDI AMIN
Wakil Ketua 1 DPRD Lahat Gaharu, SE MM menyesalkan suplai ikan di Lahat masih dipasok dari luar daerah padahal sumber mata air melimpah. 

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Memiliki potensi mata air melimpah, nyatanya kebutuhan ikan untuk Kabupaten Lahat masih disuplai dari sejumlah daerah lain baik bahkan provinsi lain.

Tercatat ada tiga daerah pensuplai ikan untuk Kabupaten Lahat yakni Lubuklinggau juga provinsi Bengkulu dan Lampung.

Kondisi ini tentu saja sangat disesalkan. Seperti diungkapkan Wakil ketua I DPRD Lahat, Gaharu SE MM.

Menurut Gaharu, dirinya melihat jika dinas terkait dalam hal Dinas Peternakan belum melakukan upaya maksimal terhadap pemanfaatan air untuk mengembangbiakkan ikan. Kendati Gaharu memaklumi jika saat ini terkendala anggaran terlebih karena Covid-19 namun ia berharap ada upaya dalam menggerakkan warga untuk tergiur beternak ikan dan menjadikanya sebagai penghasilan.

"Ikan ini sangat potensial bagi perekonomian. Apalagi dari dahulu kita tahu Lahat masih kekurangan pasokan ikan lokal sehingga harus suplay dari daerah lain,"terangnya.

Langkah Dinas Peternakan Lahat yang saat ini dengan mengembangkan kolam ikan terpal dikatakan Gaharu, cukup baik dan pihaknya dukung.

Namun, sarannya pemanfaatan mata air juga harus juga digalakkan.

Dikatakan Gaharu di beberapa Kecamatan seperti Tanjung Sakti Pumu, Pumi, Jarai Area, Kota Agung dan Mulak Ulu terdapat banyak debit air yang sangat baik jika digunakan untuk mengembangbiakkan ikan. Belum lagi kilam kolam ikan milik warga yang belum tergarap secara maksimal.

"Ya untuk mengatasi kelangkaan stok ikan lokal ini, selain ada program pengembangan juga harus ada upaya memberikan dorongan kepada warga agar mereka ini mau dan semangat dalam beternak ikan karena menguntungkan, "sampainya.

Terpisah Kepala Dinas Perikanan Pemkab Lahat, Drs Deswan Irsyad mengungkapkan hingga saat kabupaten Lahat masih minim suplai ikan lokal. Lantaran kebutuhan warga akan ikan sangat tinggi maka harus disuplai dari luar Lahat.

"Kebutuhan ikan perhari itu mencapai 6 ton. Sementara suplai ikan lokal baru bisa memasok 2,5 ton. Artinya 60 persen harus memgandalkan dari luar, "ujarnya, Minggu (28/11/2021)

Salah satu upaya yang dilakukan saat ini diterangkan Deswan, menggalakkan pembudidayaan ikan melalui kolam terpal. Selain lebih efektif dan efesien juga bisa di lakukan di seluh kecamatan di Kabupaten Lahat. Saat ini puluhan kolam ikan terpal sudah tersebar di Lahat dan sudah beberapakali panen. Pihaknya juga akan memanfaatkan segela potensi kedepanya termasuk aliran aliran air di Kecamatan yang potensial.

"Insya Allah sejalan jika kedepan tidak lagi covid akan kita galakkan potensi yang ada. Karena di tahun 2023 target Lahat sendiri swasembada ikan,"sampainya.

Ditambahkanya, disisi lain pihaknya juga mengajak warga untuk membudidayakan ikan karena potensi ekonomi sangat besar. Diakui Deswan jika banyak sekalu kolam warga. Hanya saja tidak tergaraf secara maksimal dan pembudidayaan hanya dilakukan dengan cara tradisional tanpa mau menggali pengetahuan bagaimana cara membudidayakan ikan secara baik.

Sebelumnya, Kabid Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Lahat, Marully SSTPi didampingi Kasi Produksi dan Teknologi Budidaya Kuncoro Nugroho SE mengatakan, permintaan pasar untuk ikan lele saja per hari bekisar 3 ton, sedangkan untuk panen hanya sekitar 1 ton, itupun tidak setiap hari.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved