Pemkab Muratara Salurkan BLT, Bupati Devi Suhartoni, 'Penerima Semestinya Ikut Vaksinasi Covid-19'

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) tengah menyalurkan dana bantuan langsung tunai (BLT) untuk warga yang tinggal di wilayah kelurahan.

Dana BLT tersebut diberikan sebesar Rp900 ribu per keluarga sebagai upaya pemerintah daerah dalam rangka penanganan dampak sosial dari pandemi Covid-19.

Warga yang menerima bantuan di setiap kelurahan mencapai 280 kepala keluarga (KK).

Bupati Musi Rawas Utara, Devi Suhartoni mengatakan warga yang menerima BLT semestinya juga mengikuti vaksinasi Covid-19 sebagai dukungan terhadap program pemerintah.

"Ya harus gitu (wajib vaksin bagi penerima BLT), tapi tidak kita jadikan syarat, semoga masyarakat mengerti bahwa kita saat ini sedang berjuang melawan pandemi," kata Devi Suhartoni, Jumat (26/11/2021).

Dia menegaskan capaian vaksinasi di daerah ini ditargetkan bisa tembus 75 persen hingga akhir Desember 2021.

Dia menekankan pada Dinas Kesehatan, pemerintah kecamatan hingga desa/kelurahan untuk kerja keras lagi agar target 75 persen itu tercapai.

"Kita tidak bisa gerak lambat, kita harus jemput bola, saya lihat selama ini kalau kita yang turun banyak masyarakat yang mau vaksin. Nah kalu kita nunggu saja di Puskesmas gak mau datang orang," kata Devi.

Dia memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam mengejar target capaian vaksinasi hingga kini sudah melebihi 50 persen berdasarkan data manual.

"Capaian vaksinasi kita saat ini sudah 50 persen lebih. Saya menargetkan sampai akhir Desember 2021 ini bisa tembus 75 persen," katanya.

Baca juga: 66 Persen Warga Lubuklinggau Sudah Divaksin, Target Wajib Vaksin 170 Ribu Orang

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Muratara, Marlinda Sari mengatakan update data manual vaksinasi Covid-19 di daerah ini sudah 75.708 orang.

Jumlah tersebut sudah mencapai 54,32 persen dari target total capaian vaksinasi Covid-19 di Muratara sebanyak 139.373 jiwa.

Saat ini sudah dua kelompok penerima vaksin yang sudah mencapai 100 persen lebih yakni SDM kesehatan dan pelayan publik.

Dua kelompok itu melebihi 100 persen karena ada penambahan penerima yang belum terdata di awal.

"Untuk kelompok SDM kesehatan dan pelayan publik kita sudah seratus persen lebih. Untuk kelompok lainnya kita kejar terus," kata Marlinda.