Porprov Sumsel 2021

PBSI PALI Kecewa, Ada Daerah Ngotot Pakai Pemain Bulutangkis Bayaran di Porprov Sumsel 2021

Kekecewaan tersebut bukan hanya dirasakan PBSI PALI saja namun ada 11 kabupaten/kota lainnya yang menyatakan mundur dari keikutsertaan pertandingan

Editor: Wawan Perdana
dok.Kompas.com
Ilustrasi Bulu Tangkis : Atlet cabor bulutangkis PALI mundur dari kejuaraan Porprov Sumsel 2021. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI-Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menarik mundur atletnya dari Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel 2021.

PBSI PALI kecewa oleh tindakan kontingen daerah lain yang mendatangkan atlet bulutangkis dari luar Sumsel.

Kekecewaan tersebut bukan hanya dirasakan PBSI PALI saja namun ada 11 kabupaten/kota lainnya yang menyatakan mundur dari keikutsertaan pertandingan Cabor Bulutangkis.

PBSI PALI menarik mundur pasukannya sebanyak 12 atlet kembali ke Bumi Serepat Serasan.

"Ada 12 kabupaten/kota yang protes dan meminta atlet bayaran dari luar Sumsel tidak diturunkan, namun daerah bersangkutan masih bersikeras. Buntutnya, 12 kabupaten/kota mundur," terang Toni Sekretaris PBSI kabupaten PALI, Rabu (23/11/21).

Keputusan untuk mundur dari keikutsertaan Cabor Bulutangkis pada Porprov di OKU Raya diakui Toni sudah koordinasi dengan ketua Kontingen.

"Kami sudah laporan ke ketua Kontingen dan malam ini kami akan rapat di sekretariat. Karena rencananya seluruh atlet Bulutangkis akan pulang ke PALI besok," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Kontingen kabupaten PALI Juniadi Anuar membenarkan kalau atlet cabor bulutangkis mundur dari kejuaraan Porprov XIII.

Baca juga: Kisruh Bulutangkis Porprov Sumsel 2021, PBSI OKU Selatan : 6 Atlet Memang dari Luar

"Seluruh atlet balik kanan untuk kembali lagi ke PALI. Karena protes yang dilayangkan 12 kabupaten/kota termasuk kabupaten PALI tidak digubris oleh daerah yang disinyalir menyewa atlet dari luar. Untuk cabor bulutangkis pada Porprov di OKU raya kalaupun jadi dipertandingkan hanya diikuti kota Palembang dan OKU Raya," ujar Juniadi Anuar.

Sebelumnya, ketua PBSI Kota Lubuklinggau, Ongki Pranata mengaku kecewa dengan dibatalkannya Cabor Bulutangkis di Porprov Sumsel 2021 tersebut.

"Kami sangat kecewa sekaligus sangat menyayangkan atas pembatalan pertandingan Cabor bulutangkis pada porprov tahun ini," kata Ongki pada wartawan, Rabu (24/11/2021).

Kabag Humas Pemkot Lubuklinggau ini mengatakan dalam aturan sudah jelas dan sudah diketahui sejak jauh-jauh hari oleh masing-masing Pengcab bahwa yang bertanding adalah atlet binaan kabupaten kota masing-masing.

"Sudah jelas dari jauh-jauh hari aturan dan regulasi sudah dibuat dan diketahui masing-masing pengcab. Lagi-lagi akibat pembatalan ini yang jadi korban adalah para atlet," ujarnya.

Menurutnya, bukannya tujuan awal dari Porprov ini untuk mencari atlet lokal Sumsel, kalau mau sistem penggunaaan atlet instan dari luar, percuma masing-masing kabupaten kota melakukan pembinaan atlet.

"Kita bukan mengecilkan atlet kita karena kalau sudah jebolan pelatnas kualitasnya kita tahu sendiri, untuk apa bertanding lagi," tegas Ongki.

Ongki pun berharap kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini semoga dapat mengambil hikmahnya dan kedepan dalam Porprov berikutnya tidak terjadi lagi.

"Harapannya ini jadi pelajaran untuk semua pihak dan tidak terjadi lagi kedepannya," tutupnya. (SP/Reigan/ Eko)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved