Porprov Sumsel 2021

Ketua KONI Palembang Blak-blakan, Sebut Daerah Lain Juga Pakai Atlet dari Luar di Porprov Sumsel

Tadi seperti tenis lapangan juga ada atlet PON dan Jurnas sehingga medali emas ketahuan ke daerah mana yang dapat, termasuk renang pun begitu ada atle

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Leni Juwita
Plh Ketua Pelaksana Porprov XIII Korwil OKU Raya, Suparman Romans jumpa pers terkait kisruh pertandingan di cabor bulu tangkis di ajang Proprov Sumsel, Selasa (23/11/2021) malam di Baturaja. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) kota Palembang, akhirnya angkat bicara terkait dugaan penggunaan atlet bulutangkis jebolan Pelatnas Cipayung untuk bertanding di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel 2021.

Menurut Ketua KONI Palembang Anton Nurdin, atlet- atlet yang dipermasalahkan sejumlah pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten/ kota di Sumsel itu tidak mendasar.

Sebab atlet yang disebutkan itu selama ini merupakan binaan PBSI di bawah KONI Palembang.

"Itukan jatah mereka (PBSI Palembang) dari Cipayung, ok lah. Tapi itu (mereka) masuk pembinaan kami. Yang mereka itu sudah ditarik enam bulan sebelum dan memang pemain- pemain kita," kata Anton Nurdin saat dihubungi Tribunsumsel.com, Rabu (24/11/2021) yang masih berada di OKU.

Dijelaskan mantan anggota DPRD Kota Palembang dan Provinsi Sumsel ini, ia bingung dengan sikap pengurus di daerah lain yang mempermasalahkan hal itu.

Padahal atlet binaan KONI Palembang selama ini banyak juga dibajak daerah lainnya.

"Saya bingung juga dengan mereka itu, sementara jujur sekarang pemain- pemain kami dipakai mereka kami tidak protes. Contoh bukti di cabor Silat, beberapa atlet di pakai Kabupaten Empat Lawang, PALI hingga Muara Enim. Selain itu atlet bola kaki, futsal dan sebaginya juga," ucapnya.

Menurut Anton, jika ada keberatan terkait hal itu mestinya disampaikan sejak awal,

"Kalau mau mempermasalahkan hal itu saat diverifikasi dong protesnya, nah ini kan sudah diverifikasi jadi mainkan saja. Tadi seperti tenis lapangan juga ada atlet PON dan Jurnas sehingga medali emas ketahuan ke daerah mana yang dapat, termasuk renang pun begitu ada atlet Jabar, Yogyakarta."

"Jadi mau gimana lagi, itu sudah selesai, kalau mau keberatan saat verifikasi atau dari awal dan pihak Provinsi pasti akan keras," bebernya.

Anton sendiri tidak hapal nama-nama atlet bulutangkis Palembang yang disebut berasal dari luar daerah itu. 

"Saya kurang hapal, tapi yang jelas itu atlet kita yang dibuktikan saat verifikasi, dan jelas kita sesuai aturan. Siapapun namanya atlet kita, dan kami jelas kok dengan aturan. Kalau kita mau protes, atlet kami dibajak daerah lain, apalagi tanpa izin pelepasan," tandasnya.

Dilanjutkan pengacara ini, dengan adanya kejadian hal itu, harusnya semua pihak melakukan evaluasi masing- masing, termasuk perubahan regulasi yang harus dibuat ketat kedepannya.

Agar pembinaan apa yang disampaikan Gubernur Sumsel Herman Deru benar.

"Yang jelas kami KONI Palembang prihatin dengan kejadian ini, semoga sportifitas tetap dikedepankan dan dimunculkan, dan harus diterimalah apapun keputusan dari panitia Porprovnya," pungkas Anton.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved