Menuju Herd Immunity
Kasus Covid-19 di Sumsel Turun Sangat Drastis, Ini Penjelasan Ahli Mikrobiologi Prof Yuwono
Angka kasus Covid-19 sejak 2 September 2021 menurun sangat drastis khususnya di Sumsel. Hal ini diungkapkan oleh Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Yuwono
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Penurunan angka kasus Covid-19 sejak 2 September 2021 menurun sangat drastis khususnya di Sumatera Selatan ini. Hal ini diungkapkan oleh Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Yuwono kepada Tribun, Senin (22/11).
"Sejak 2 September 2021 ini terjadi penurunan kasus covid-19 yang sangat tajam. Bukan sedikit demi sedikit tapi langsung turun drastis 50 persen," ujarnya.
Padahal, bulan sebelumnya angka kasus covid-19 sangat jauh meningkat apalagi puncaknya terjadi pada bulan Juni, Juli hingga Agustus.
"Dan saat ini per 22 November kasus setiap hari kadang ada kadang juga tidak ada. Tapi jumlah kasus yang tersisa saat ini 26 kasus,"kata dia.
Lanjut dia, dari 26 kasus ini yang observasi di rumah sakit 14 dan sisanya 12 secara mandiri. "Tapi observasi di rumah sakit juga tidak berat sehingga menurut saya tampaknya secara ilmiah pandemi ini sudah menurun menjadi endemi," ungkap dia.
Selain adanya vaksinasi sebagai salah satu faktor yang mendukung tetapi juga faktor lainnya juga mendukung.
"Pengaruh vaksinasi ada karena terbukti pada 2 September angka vaksinasi kita di Sumsel baru mencapai 20 persen tapi agak unik biasanya vaksinasi 40 persen baru agak turun. Artinya ada pengaruh faktor lain selain vaksinasi ini," ungkap Yuwono.
Tambah dia, faktor lain yang mempengaruhi yakni faktor internal yang dibawah bangsa ini. "Contoh kita aktif bergerak, faktor sinar matahari bagus dan juga udara mengalir bagus," tegasnya.
Untuk penerapan prokes, kata dia hanya untuk mencegah bukan menghilangkan atau menurunakn kasus secara dratis.
"Memang ada pengaruhnya yakni sekitar 5 persen tapi selebihnya imunitas dan faktor internal tadi," ungkap dia.
Terkait, ancaman gelombang ketiga ini kalau berdasarkan pengamatan ilmiah yakni imunitas masih amburadul tapi imunitas kita bagus.
"Dan vaksinasi kita sudah capai 40 persen lebih varian delta yang ini sama seperti yang kemarin jadi tak perlu kita khawatirkan," jelasnya.
Dan dengan adanya pemberlakuan PPKM Level 3 semua yang ada di Indonesia saat Nataru sangat baik.
"Khusus nataru ini tanggal 24 hingga 2 Januari ini untuk antisipasi agar tidak terjadi peningkatan penularan di masa 10 hari ini," ungkap dia.
Karena itu, ia sangat bersyukur dengan keadaan seperti ini yang sudah kembali melandai.
"Jaga imunitas dengan dua cara yakni vaksinasi dan tidur atau istirahat yang cukup tidur 6 sampai 8 jam, makan yang enak dan banyak bergerak. Dan kita juga harus kompak-kompak saja jangan ribut dan macam-macam karena kita dapat berkah yang luar biasa," pungkas dia.
Baca juga: Kisah Agen BRILink Namai Toko Ridho Romo, Rezeki Terus Mengalir
Baca berita lainnya langsung dari google news.