Berita Kriminal

Ingat Korban 'Saya Satpol' yang Ngaku Hamil, Pasutri yang Dianiaya Hamdan Terancam 10 Tahun Penjara

Sempat viral kasus penganiayaan yang dilakukan oleh 'Saya Satpol', korban penganiayan kini terancam 10 tahun penjara.

ISt
Riana yang dianiaya oleh Dhani seorang sekretaris Satpol PP Gowa mengakui bila dirinya hamil setelah diberi tahu tukang urut. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sempat viral kasus penganiayaan yang dilakukan oleh 'Saya Satpol', korban penganiayan kini terancam 10 tahun penjara.

Pasalnya korban penganiayaan melakukan penipuan yang mengaku hamil.

Pasangan suami istri pemilik warung kopi yang jadi korban penganiayaan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Gowa, Sulawesi Selatan, telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kepolisian Resor (Polres) Gowa menjerat NH (26) dan RI (34) dengan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) karena diduga menyebarkan informasi palsu.

"Berdasarkan Undang-undang ITE ancamannya sepuluh tahun penjara, sebab dalam hal ini penyidik menemukan fakta bahwa memang benar yang terlapor ini tidak hamil," kata Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan saat dihubungi, Jumat (19/11/2021). 

Kasus yang menjerat pasangan tersebut dilaporkan salah satu organisasi kemasyarakatan.

Setelah ada serangkaian pemeriksaan, polisi melakukan gelar perkara pada Kamis (18/11/2021) yang menetapkan NH dan RI sebagai tersangka.

Sedangkan mantan Sekretaris Satpol PP Gowa Mardani Hamdan yang dituding menganiaya NH dan RI sudah dihukum lima bulan penjara.

Sebelumnya diberitakan, penertiban aturan PPKM oleh Satpol PP Kabupaten Gowa menuai kericuhan.

Salah satu oknum Satpol PP Gowa menganiaya pasangan suami istri, pemilik warung kopi, pada Rabu (14/7/2021) sekitar 20.44 Wita. Video penganiayaan terekam di CCTV dan viral di media sosial.

Artikel ini telah tayang di Kompas

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved