Berita Ogan Ilir
Cerita Dewata Akhir Juara Renang O2SN Tingkat Provinsi Asal OI, Putus Sekolah Kerja di Rumah Makan
Mengukir prestasi di bidang olahraga, tak menjadi jaminan hak pendidikan bagi Dewata Akhir.Peraih juara II cabang renang putra O2SN ini putus sekolah.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Mengukir prestasi di bidang olahraga, tak menjadi jaminan hak pendidikan bagi Dewata Akhir.
Dewa, nama panggilannya, merupakan seorang remaja 16 tahun asal Desa Seri Dalam, Kecamatan Tanjung Raja, Ogan Ilir.
Dia merupakan peraih juara II cabang renang putra kategori Sekolah Dasar (SD) pada Olimpiade Olahraga Sians Nasional (O2SN) tingkat Provinsi Sumsel tahun 2015.
Dewa juga peraih juara I cabang olahraga dan kategori sama pada O2SN tingkat Kabupaten Ogan Ilir tahun 2017.
Ayahanda Dewa, Husrin Effendi mengungkapkan, putra bungsunya itu kini tak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP.
"Dewa tidak lanjut sekolah. Sekarang dia kerja," kata Husrin saat ditemui di kediamannya di Seri Dalam, Jumat (12/11/2021).
Dengan bantuan kerabatnya, Dewa berangkat ke Palembang pada Kamis (11/11/2021) lalu.
Husrin menuturkan, saat Dewa lulus SD pada 2017 lalu, dia memang meminta putranya itu tak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Pria 62 tahun ini mengaku kecewa, dia mengklaim putranya tak dapat perhatian dari pemerintah daerah setempat setelah mengukir prestasi di O2SN.
"Katanya ada penghargaan untuk anak saya. Tapi ternyata tidak," kata Husrin.
Di samping itu, ekonomi keluarga yang tak berkecukupan juga membuat Husrin mengarahkan putranya agar mandiri sejak belia.
"Saya bilang ke anak saya tidak usah lanjut dulu (sekolah)," ucap Husrin.
Dewa sendiri merupakan lulusan SDN 04 Tanjung Raja dan diakui Husrin, putranya itu memiliki bakat di bidang olahraga.
Salah satu motivasi Dewa mengikuti O2SN, kata Husrin, selain memang memiliki bakat olahraga renang.
Dia berharap pemerintah memberikan perhatian terhadap bakat yang dimiliki putranya agar dapat menjadi atlet profesional.
Namun kenyataan yang didapatkan, kata Husrin, tak ada respon dari Pemda Ogan Ilir setelah O2SN pada 2017.
"Setelah itu saya bilang ke anak saya tidak usah ikut lomba-lomba semacam itu (O2SN)," kata Husrin.
Kepada wartawan, pria yang memiliki enam orang anak ini sempat menunjukkan piagam dan trofi yang diterima Dewa saat meraih prestasi pada O2SN baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.
Sementara Dewa mengaku memang tidak melanjutkan ke jenjang lebih tinggi setelah lulus SD.
Dewa saat ini sedang bekerja di salah satu rumah makan di Kelurahan 2 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II, Palembang.
"Sekarang kerja di rumah makan di Palembang, ikut orang," kata Dewa dihubungi via telepon.
Saat ditanya mengenai perjalanan mengikuti dua edisi O2SN, Dewa mengaku tak mengingatnya.
"Sudah lupa saya karena sudah lama juga. Sekarang mau kerja saja," kata dia.
Terpisah, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Ogan Ilir, Dasri Jaya mengaku baru mendengar kabar mengenai Dewa ini.
Lewat pesan WhatsApp, dirinya berjanji akan menindaklanjuti perihal siswa berprestasi di bidang olahraga ini.
"Baik, nanti kami musyawarahkan," kata Dasri yang baru beberapa bulan menjabat Kepala Dispora Ogan Ilir ini.
Baca juga: Muba dan Lubuklinggau Zona Hijau, Masyarakat Diingatkan Tetap Disiplin Prokes
Baca berita lainnya langsung dari google news.