Berita Palembang
CEO Tribun Network Dahlan Dahi: Semua Warga Wajib Dapat Akses Ilmu Pengetahuan dan Informasi
Live Talk Kupas Tuntas Media Digital bersama Kepala Newsroom Tribun Sumsel Hj L Wenny Ramdiastuti menghadirkan CEO Tribun Network Dahlan Dahi
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG, -- CEO Tribun Network Dahlan Dahi mengungkapkan, jika di era modern saat ini setiap masyarakat Indonesia berhak mendapat akses informasi ilmu pengetahuan secara merata.
Sehingga peran dari media khususnya wartawan yang mengumpulkan bahan berita, bisa menyajikannya dengan bermanfaat.
Hal tersebut disampaikan Dahlan Dahi saat Live Talk Kupas Tuntas Media Digital bersama Kepala Newsroom Tribun Sumsel- Sriwijaya Post Hj L Wenny Ramdiastuti di Graha Tribun Sumsel, Selasa (9/11/2021).
Dahlan yang sudah keliling seluruh wilayah di Indonesia ini mengaku, profesi wartawan merupakan pekerjaan mulia yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Meski begitu dalam penulisan berita seorang wartawan tidak hanya dituntut hanya bisa menulis, namun bisa memberikan dampak bagi publik, dengan pemberitaan secara netral dan profesional.
"Tribun Network sendiri sudah memiliki kantor di Kabupaten/ kota sekitar 300 an atau sekitar 70 persen, namun itu belum cukup, saya sangat percaya pengatahuan intelektual, dan berpikir masyarakat hampir sama, dan banyak faktor khususnya akses pendidikan dan pengajar yang baik sangat dibutuhkan masyarakat," Katanya.
Diakuinya, masyarakat Indonesia dengan penuh keragaman sebenarnya tidak ketinggalan dengan negara lain di dunia, ditengah kemajuan teknologi dan akses informasi yang didapat lebih mudah.
"Dulu akses kesumber ilmu pengetahuan dan informasi melalui buku- buku selama ini. Artinya, dengan informasi yang lebih mudah didapat saat ini, menjadi kesempatan bagus bagi anak Indonesia untuk mengakses ilmu lengetahuan tanpa perbedaan waktu. Sehingga kita bisa sejajar dengan negara lain yang selama ini bisa dikatakan tertinggal selama 15 tahun, "bebernya.
Diterbangkan Dahlan, hadirnya Tribun network hampir di seluruh wilayah Indonesia, jelas untuk memberikan akses kepada masyarakat mengetahui informasi secara update, dan bisa menjadi rujukan.
Mengingat selama ini apa yang dilihat media, baca, atau ditonton selalu diproduksi dari Jakarta setelah diedit editor dan hanya dari sudut pandang Jakarta, padahal belum tentu setiap daerah menganggapnya hal yang penting bagi mereka.
"Nah, Tribun Network itu membawakan pendekatan dan perspektif (sudut pandang) lokal ke seluruh Indonesia. Jadi apa yang penting dan bermanfaat bagi orang banyak disebarkan ke masyarakat," capnya.
Menjadi seorang wartawan, ibarat seperti seniman maupun dosen yang memiliki jiwa kebebasan, namun tetap sesuai koridor yang ada, termasuk dalam bidang pers terdapat kode etik.
"Saya sudah puluhan tahun jadi wartawan dan memilih pekerjaan itu sangat sadar, saat saya mahasiswa sebelum Soeharto jatuh saya belum tahu mau jadi apa karena ada esensi kebebasan. Kesimpulannya, kalau mau jadi yang terbaik maka harus menemukan jati diri kita sendiri, yang jelas seorang wartawan harus mengorbankan kesenangan pribadi untuk yang lebih besar bagi masyarakat," tandanya.
Dalam hal pemberitaan hal yang paling sederhana bisa dilakukan wartawan dalam menyampaikan informasi terkait cuaca dengan merujuk pada pernyataan pihak BMKG, yang sangat membantu masyarakat.
"Seperti perkiraan dari BMKG yang kita sampaikan sangat berguna, misal orang itu lagi di kerja dan ada jemuran pakaiannya diluar, karena akan hujan maka ia terbantu untuk bersiap- siap mengangkatnya. Termasuk juga dalam hal kesehatan, ataupun inspirasi yang bisa merubah jalan hidup orang lain. Jadi perbuatan ini membuat kita masuk surga karena memberikan manfaat bagi orang dibanding kita sendiri, dan pekerjaan wartaan adalah pekerjaan mulia, bukan jalan menuju kekayaan, tapi ini jalan menuju kemulian, bukan berati saya mengatakan wartawan itu miskin dan bisa jadi orang terkaya," tuturnya.