Berita Palembang

Loyalis Anas Urbaningrum Dirikan Parpol Baru PKN, Ini Respon Partai Demokrat Sumsel

Soal PKN dari kelompok loyalis Anas, siapapun yang ingin membentuk partai baru tidak ada melarang, karena negara kita demokratis dan sah- sah saja.

TRIBUN SUMSEL/ARIF BASUKI ROHEKAN
Kepala Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Sumsel Muchendi Mahzareki mengomentari kelompok loyalis Anas mendirikan PKN sah- sah saja. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Partai Demokrat provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengungkapkan, lahirnya partai baru Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang didirikan loyalis mantan Ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dinilai bukan ancaman bagi partai Demokrat kedepan.

Menurut Kepala Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Sumsel Muchendi Mahzareki, setiap warga negara Indonesia berhak mendirikan partai politik, mengingat Indonesia merupakan negara demokratis.

"Soal PKN dari kelompok loyalis Anas, siapapun yang ingin membentuk partai baru tidak ada melarang, karena negara kita demokratis dan sah- sah saja," kata Muchendi, Senin (1/11/2021).

Meski begitu, pria yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Sumsel ini, pihaknya wellcome dengan adanya partai baru yang bermunculan dan siap bersaing pada Pemilu 2024 mendatang.

" Memang banyak partai- partai baru termasuk partai Gelora, Ummat dan sebagainya sama saja dengan partai lainnya yang terbentuk, Itupun tidak menjadi ketakutan dan ancaman partai Demokrat, karena proses jadi parpol baru bukanlag mudah, dan setiap parpol memiliko basis massa dan sudah memilki loyalis ataupun simpatisan," jelasnya.

Diterangkan putra mantan Wakil Gubernur Ishak Mekki ini, partainya saat ini fokus untuk menyongsong pemilu 2024 mendatang, termasuk konsolidasi jajaran dan penguatan struktur yang ada, tanpa mau mencampuri urusan dapur partai lain.

"Kita sudah melalui beberapa tantangan, termasuk diguncang KLB dan MA, nyatanya partai Demokrat tetap solid dan tidak berpengaruh, karena sudah fokus berjuang bersama rakyat. Jadi kita fokus konsolidasi untuk 2024, dimana dalam waktu dekat juga jabatan ketua DPD Sumsel akan berakhir , termasuk persiapan verifikasi parpol oleh KPU," tandasnya.

Disinggung soal sosok bakal calon Presiden dari partai Demokrat ke depan, diungkapkan mantan Ketua KNPI Kota Palembang ini, meski partainya memiliki kader terbai yaitu Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), namun jajarannya saat ini fokus untuk membantu rakyat Indonesia di tengah dampak Covid-19 yang meluluh lantakan perekonomian masyarakat kecil.

"Kita punya tokoh sentra AHY, tapi beliau mengatakan kejajaran partai Demokrat belum fokus untuk hal itu, melainkan kader diperintahkan untuk membantu masyarakat khususnya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat seperti membantu UMKM atau membagikan sembako, ditengah pandemik. Jadi ketum belum berpikiran untuk Pilpres, tapi yang jelas kader dibawah menilai hanya ada satu yang layak untuk didorong yaitu AHY," tandasnya.

Baca juga: Rumah Bersubsidi FLPP Masih Dibandrol Rp 150,5 Juta

Terpisah pemerhati politik dari Forum Demokrasi Sriwijaya (ForDes) Bagindo Togar mengungkapkan, PKN bisa menjadi sempalan bagi mantan pengurus partai Demokrat yang selama ini tersingkirkan dari kelompok Cikeas.

Meski begitu, dengan waktu yang mepet hal itu menjadi tantangan berat bagi PKN untuk menjadi peserta pemilu 2024 mendatang, karena tahapan verifikasi faktual dari Menkumham dan KPU akan dimulai dalam waktu dekat.

"Tapi jika ini lolos, maka akan jadi kekuatan luar biasa dan ancaman bagi partai Demokrat kedepan. Melihat bisa saja ada dukungan kelompok tertentu ataupun orang yang berseberangan dengan Cikeas, seperti Jhonni Allen dan Moeldoko, jadi kita tunggu saja kedepan," bebernya.

Sementara beberapa loyalis Anas Urbaningrum di Sumsel, mengaku belum mengetahui adanya kepengurusan PKN di provinsi Sumsel, dan pihaknya belum mau membicarakan hal tersebut saat ini.

"Saya belum tahu, apakah ada kepengurusan di Sumsel, dan saat ini saya tidak mau berpartai dulu, dan jika tidak bekerja saya akan pilih istirahat dulu," pungkas salah satu loyalis Anas yang namanya tak mau disebutkan.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved