Berita Ogan Ilir

Kisah Pilu Pedagang Bakso di OI, Ditinggal Pelanggan Sejak Beredar Hoaks Taruh Celana di Panci

Warung bakso milik Paino di Desa Betung I, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) yang biasanya ramai, mendadak sepi

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Wawan Perdana

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA-Warung bakso milik Paino di Desa Betung I, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) yang biasanya ramai, sejak sebulan ini sepi. 

Omzet dagangan baksonya mendadak turun drastis sejak beredar hoaks celana dalam masuk di panci bakso. Padahal kata Paino, itu adalah fitnah.

Paino tak habis pikir kenapa ada orang yang begitu tega menyebar berita bohong itu.

"Saya tidak tahu kenapa ada orang begitu. Padahal bisa dicek kalau memang dagangan bakso saya seperti itu, pasti sudah banyak diprotes warga sini," ujarnya ketika ditemui Tribunsumsel.com, Kamis (28/10/2021).

Paino sempat berusaha mencari asal-muasal kabar tersebut, namun tak membuahkan hasil.

Akibat isu ini, Paino mengalami kerugian karena omzetnya jauh menurun.

"Biasa dulu sehari bisa dapat pemasukan kotor Rp 2 juta per hari. Sekarang sulit sekali, paling Rp 200 ribu, Rp 300 ribu. Wah, sedih," ucap Paino dengan tatapan kosong.

Paino menuturkan, kabar yang menyebutkan ada celana dalam di panci bakso itu mulai berhembus sejak akhir Agustus lalu.

Baca juga: Cerita Owner DQ Salad, UMKM Bangkit Hadapi Pandemi, Promosi Andalkan Platform Digital

Saat itu, Paino sedang sakit dan dirawat di rumah sakit di Indralaya.

"Waktu ada kabar itu, saya tidak langsung diberi tahu karena sedang sakit. Keluarga takut saya malah makin drop," ujar pria 52 tahun ini.

Setelah dirawat selama satu minggu, Paino diperbolehkan pulang ke rumah dan beristirahat selama beberapa hari.

Setelah keluar dari rumah sakit, Paino belum juga diberi tahu mengenai isu tak sedap tersebut.

Sepuluh hari setelahnya, Paino bahkan sempat mudik ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah.

"Setelah pulang dari Jawa, baru saya dikasih tahu bahwa ada kabar mengenai dagangan bakso saya itu. Jeda dikasih tahu itu sekitar satu bulan sejak kabar itu pertama kali disebarkan," tutur Paino.

Mendengar kabar yang berseliweran di media sosial dan juga disampaikan keluarganya, Paino mengaku sangat kaget.

Dia tak habis pikir ada orang yang tega memfitnahnya.

"Jauh sekarang omzet saya, 25 persen dari pendapatan biasa pun tidak sampai," kata Paino saat ditemui di kediamannya di Desa Betung I

Paino sendiri telah 9 tahun menetap di Betung dan berjualan bakso.

Menurutnya, sebelumnya tak pernah ada kabar miring mengenai usaha baksonya yang dirintis selama bertahun-tahun.

"Saya saat ini perasaannya sangat tidak enak. Mau lapor polisi, belum saya lakukan karena kondisi saya saat ini belum terlalu sehat," tuturnya.

Saat ini Paino sedang berusaha menjalin komunikasi dengan warga maupun perangkat desa setempat bahwa apa yang dituduhkan kepadanya tidak benar.

"Mudah-mudahan dengan adanya kehadiran rekan media juga bisa meluruskan bahwa tidak benar kabar itu. Kabar itu bohong, fitnah," tegasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved