Berita Ogan Ilir

Hoaks Hancurkan Bisnis Bakso Solo yang Dirintis Paino dari Nol, Pelanggan Kabur Omzet Anjlok

Menurut Paino, dirinya bisa dibilang mendapatkan pemasukan yang cukup dari berdagang bakso setelah mulai merintis dari nol

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Wawan Perdana
TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA
Paino dan warung bakso Solo Rasa miliknya di Desa Betung I, Kecamatan Lubuk Keliat, Ogan Ilir, Kamis (28/10/2021). Kedai bakso ini sepi pengunjung sejak adanya fitnah ada celana dalam di panci bakso. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA-Paino, seorang pedagang bakso di Desa Betung I, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), sedang mengalami masa sulit dalam waktu dua bulan belakangan ini.

Setelah keluar dari rumah sakit karena penyakit sesak napas yang dialaminya, usaha bakso yang dijalaninya diterpa isu miring.

Paino dituduh menaruh celana dalam di panci bakso miliknya. Entah atas dasar apa tuduhan itu dialamatkan kepada Paino.

Yang jelas hingga saat ini, tuduhan tersebut tak diketahui siapa sumbernya dan tak terbukti.

Imbasnya, omzet dagangan bakso milik pria 52 tahun asli Solo itu menurun jauh.

"Jauh sekarang omzet saya. 25 persen dari pendapatan biasa pun tidak sampai," kata Paino saat dihubungi via telepon, Jumat (29/10/2021).

Jika biasanya Paino dapat pemasukan kotor Rp 2 juta per hari, kini pendapatannya di kisaran Rp 200 ribu atau Rp 300 ribu.

"Sekarang banyak orang tidak mau lagi makan bakso di tempat saya," ucap Paino.

Selain menerima tudingan keji, Paino mengaku sempat beberapa kali mendapat kabar bahwa ia akan diusir dari Desa Betung I.

Sempat pula gerobak dagangan Paino akan dihancurkan oleh warga, meskipun ancaman tersebut hingga kini tak terjadi.

"Kata kepala desa sebelah, sempat ada orang mau mecahin kaca gerobak bakso saya. Tapi pas ditanya siapa, kades itu tidak tahu," ujar Paino.

Isu miring mengenai usaha bakso Paino ini mulai berhembus sejak akhir Agustus lalu.

Namun Paino baru diberi tahu keluarga satu bulan kemudian, karena saat itu dia baru saja pemulihan kesehatan setelah dirawat di rumah sakit.

"Keluarga takut saya makin drop. Tapi akhirnya dikasih tahu juga dan kaget betul saya," ungkap pria yang telah 9 tahun berdagang bakso di Desa Betung I.

Menurut Paino, dirinya bisa dibilang mendapatkan pemasukan yang cukup dari berdagang bakso setelah mulai merintis dari nol.

Kedai bakso yang terletak di ruangan depan rumah Paino itu, tak serta-merta dibangunnya dalam sekejap.

Menurut Paino, dia sempat berjualan bakso keliling menggunakan gerobak.

"Ya keliling pakai gerobak pernah. Sebelum buka kedai bakso ini, saya pernah pindah-pindah tempat dan akhirnya di rumah ini," ucapnya.

Dari hasil berjualan bakso, Paino kini mampu membiayai sekolah dua dari empat anaknya.

Adapun dua anak Paino lainnya telah menikah dan kini menetap di Jakarta.

"Setelah ada isu ini, pemasukan jauh menurun bahkan suatu hari pernah tidak ada uang sama sekali di dompet saya," ungkapnya.

Dia tak habis pikir ada orang yang tega memfitnahnya.

"Saya tidak tahu kenapa ada orang begitu. Padahal bisa dicek kalau memang dagangan bakso saya seperti itu, pasti sudah banyak diprotes warga sini," tuturnya.

Paino sempat berusaha mencari asal-muasal kabar tersebut, namun tak membuahkan hasil.

Menurutnya, sebelumnya tak pernah ada kabar miring mengenai usaha baksonya yang dirintis selama bertahun-tahun.

"Saya saat ini perasaannya sangat tidak enak. Mau lapor polisi, belum saya lakukan karena kondisi saya saat ini belum terlalu sehat," tuturnya.

Saat ini Paino sedang berusaha menjalin komunikasi dengan warga maupun perangkat desa setempat bahwa apa yang dituduhkan kepadanya tidak benar.

"Mudah-mudahan dengan adanya kehadiran rekan media juga bisa meluruskan bahwa tidak benar kabar itu. Kabar itu bohong, fitnah," tegasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved