di Hari yang Sama, Komandan Tim BAIS TNI Ditembak OTK dan Pos Polisi Diberondong Peluru di Aceh
Aksi penembakan terjadi di provinsi Aceh di hari yang sama namun ditempat yang berbeda Pertama pertiwa TNI berpangkat kapten yang merupakan Anggota b
Kemudian, korban akhirnya dibawa ke RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli.
Pos polisi ditembaki
Sementara itu, di hari yang sama kejadian kedua berupa penyerangan oleh OTK ke pos polisi di Aceh Barat.
Dua orang petugas yang sedang berjaga di Pos Polsek (Pospol) Panton Reu, Polres Aceh Barat, di Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat, Kamis (28/10/2021) sekitar pukul 03.15 WIB dini hari WUB, selamat dari berondongan oleh orang tidak dikenal (OTK).
Para pelaku diduga menggunakan senjata laras panjang jenis AK-47, SS1, dan M-16.
Aksi penyerangan Pospol tersebut hanya mengenai dinding kantor, TV, dan mobil warga yang berdekatan dengan pos polisi tersebut.
Sementara itu, puluhan selongsong peluru bertebaran di atas aspal jalan.
Dari selongsong peluru yang bertaburan di atas badan jalan, diduga jarak antara pelaku yang memberondong Pospol hanya sekitar 15 meter.
Sasaran peluru yang dilepaskan ke arah pos tersebut mengenai dinding tembok, sebagian peluru menembus jendela dan mengenai TV yang ada di dalam pos polisi itu.
Polisi menemukan peluru kaliber 311.1,6 (16 butir) dan kaliber 5,56 sebanyak 22 selongsong.
“Alhamdulillah, petugas kita tidak ada yang terluka dalam penyerangan tersebut, mereka selamat,” Kapolres Aceh Barat, AKBP Andrianto Argamuda kepada Serambinews.com, Kamis (28/10/2021).
Disebutkan Kapolres, jenis peluru yang ditemukan di lokasi tersebut akan dibawa ke lab guna memastikan jenis senjata yang digunakan oleh pelaku dalam insiden penembakan Pospol tersebut.
Pihak Polres Aceh Barat dibantu Polda Aceh saat ini masih terus melakukan penyelidikan dan memburu pelaku penembakan tersebut yang diduga dilakukan oleh orang tak dikenal.
Sejauh ini, ungkap Kapolres, pihaknya belum bisa memastikan siapa pelaku yang telah memberondong pos polisi tersebut.
“Kami tetap melakukan penyidikan guna mengungkap pelakunya,” tegas AKBP Andrianto.