Berita Ogan Ilir
Pedagang Bakso di Betung OI Difitnah Taruh Celana Dalam di Panci, Pembeli Sepi Omzet Sisa 25 Persen
Peristiwa tak menyenangkan dialami Paino, pedagang bakso di Desa Betung Ogan Ilir. Diadifitnah menaruh celana dalam ke dalam panci bakso dagangannya.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Peristiwa tak menyenangkan dialami Paino, seorang pedagang bakso di Desa Betung I, Kecamatan Lubuk Keliat, Ogan Ilir.
Dia difitnah menaruh celana dalam ke dalam panci bakso yang dijajakannya.
Karena tuduhan yang hingga kini tak terbukti itu, Paino mengalami kerugian karena omzetnya menurun drastis.
"Jauh sekarang omzet saya, 25 persen dari pendapatan biasa pun tidak sampai," kata Paino saat ditemui di kediamannya di Desa Betung I, Kamis (28/10/2021).
Paino menuturkan, kabar yang menyebutkan ada celana dalam di panci bakso itu mulai berhembus sejak akhir Agustus lalu.
Saat itu, Paino sedang sakit dan dirawat di rumah sakit di Indralaya.
"Waktu ada kabar itu, saya tidak langsung diberi tahu karena sedang sakit. Keluarga takut saya malah makin drop," ujar pria 52 tahun ini.
Setelah dirawat selama satu minggu, Paino diperbolehkan pulang ke rumah dan beristirahat selama beberapa hari.
Setelah keluar dari rumah sakit, Paino belum juga diberi tahu mengenai isu tak sedap tersebut.
Sepuluh hari setelahnya, Paino bahkan sempat mudik ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah.
"Setelah pulang dari Jawa, baru saya dikasih tahu bahwa ada kabar mengenai dagangan bakso saya itu. Jeda dikasih tahu itu sekitar satu bulan sejak kabar itu pertama kali disebarkan," tutur Paino.
Mendengar kabar yang berseliweran di media sosial dan juga disampaikan keluarganya, Paino mengaku sangat kaget.
Dia tak habis pikir ada orang yang tega memfitnahnya.
"Saya tidak tahu kenapa ada orang begitu. Padahal bisa dicek kalau memang dagangan bakso saya seperti itu, pasti sudah banyak diprotes warga sini," tuturnya.
Paino sempat berusaha mencari asal-muasal kabar tersebut, namun tak membuahkan hasil.
Akibat isu ini, Paino mengalami kerugian karena omzetnya jauh menurun.
"Biasa dulu sehari bisa dapat pemasukan kotor Rp 2 juta per hari. Sekarang sulit sekali, paling Rp 200 ribu, Rp 300 ribu. Wah, sedih," ucap Paino dengan tatapan kosong.
Paino sendiri telah 9 tahun menetap di Betung dan berjualan bakso.
Menurutnya, sebelumnya tak pernah ada kabar miring mengenai usaha baksonya yang dirintis selama bertahun-tahun.
"Saya saat ini perasaannya sangat tidak enak. Mau lapor polisi, belum saya lakukan karena kondisi saya saat ini belum terlalu sehat," tuturnya.
Saat ini Paino sedang berusaha menjalin komunikasi dengan warga maupun perangkat desa setempat bahwa apa yang dituduhkan kepadanya tidak benar.
"Mudah-mudahan dengan adanya kehadiran rekan media juga bisa meluruskan bahwa tidak benar kabar itu. Kabar itu bohong, fitnah," tegasnya.
Baca juga: Selain Mal, Wajib Pajak Harus Scan PeduliLindungi di Kantor Direktorat Lalu Lintas Polda Sumsel
Baca berita lainnya langsung dari google news.