Makin Dekat Menjangkau BBM Berkualitas
Pertashop (Pertamina Shop) adalah outlet penjualan yang dipersiapkan Pertamina untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi, LPG non subsidi
Penulis: Wawan Perdana | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Seorang perempuan berseragam merah dengan cekatan menekan tombol di dispenser, kemudian mengarahkan nozel ke tangki motor Honda CB150R milik Joni.
Tepat di belakang Joni, ada tiga pengendara sepeda motor turut antre hendak membeli bahan bakar minyak (BBM) di Pertashop, Jalan Siaran, Kecamatan Sako, Kota Palembang, Kamis (21/10/2021).
Joni sejak sebulan lalu menjadi pelanggan setia Pertashop di Jalan Siaran Palembang.
Ia sangat terbantu sejak adanya outlet penjualan Pertamax di dekat rumahnya. Tak lagi harus jauh-jauh ke SPBU untuk membeli BBM.
Jika sebelumnya harus menempuh waktu 20 menit untuk sampai ke SPBU, sekarang hanya 5 menit.
Karyawan swasta ini menuturkan, selalu menggunakan BBM Pertamax untuk motor kesayangannya. Alasannya BBM dengan angka oktan 92 ini memberikan hasil pembakaran lebih baik untuk mesin motornya.
"Sekarang semakin dekat menjangkau BBM berkualitas. Saya sangat terbantu," kata Joni, dibincangi setelah mengisi Pertamax senilai Rp 50 ribu.
Pertashop (Pertamina Shop) adalah outlet penjualan yang dipersiapkan Pertamina untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi, LPG non subsidi, dan produk ritel lainnya.
Manajer Pertashop Jalan Siaran Palembang, Agus Supriato mengungkapkan, outlet ini melayani masyarakat sejak 18 September 2021.
Ini adalah satu-satunya Pertashop yang paling dekat menjangkau warga Kecamatan Sako dan Sematang Borang, Kota Palembang.
Berdiri di lahan seluas lapangan bulutangkis. Pertashop Jalan Siaran buka mulai pukul 06.00 dan tutup pukul 21.00.
Lokasinya sangat strategis, di pinggir jalan raya yang banyak dilintasi kendaraan, dekat Pasar Perumnas, dan berada di kawasan perumahan. Konsumennya rata-rata pengguna sepeda motor.
Pertashop Jalan Siaran hanya menyediakan Pertamax 92. Harganya sama dengan di SPBU yakni Rp9.200 per liter.
"Dibandingkan beli BBM eceran yang belum bisa terjamin kualitasnya. Banyak pengguna sepeda motor beli Pertamax di sini. Rata-rata beli Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu," kata Agus.
Sambutan masyarakat terhadap Pertashop di Jalan Siaran ini sangat baik. Buktinya, 2 ribu liter Pertamax habis terjual dalam dua hari.
Pertamina saat ini mencoba lebih mendekatkan diri kepada masyarakat dengan produk-produk unggulannya.
Pertamina menyiapkan Pertashop sebagai lembaga penyalur skala kecil untuk melayani kebutuhan konsumen yang selama ini belum terlayani oleh lembaga penyalur Pertamina yang lain.
Pertashop untuk pertama kali diresmikan pada 14 Mei 2018 di Pesantren Progresif Bumi Sholawat, di Desa Lebo Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.
Kini Pertashop telah tersebar di berbagai penjuru Indonesia, di kota hingga desa.
Selain memberikan kemudahan membeli BBM dan produk Pertamina, Pertashop juga menjadi pilihan investasi menjanjikan bagi masyarakat.
Pertashop saat ini menjadi program unggulan Pertamina. Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memberikan perhatian besar pada percepatan penambahan outlet Pertashop di Indonesia.
Saat meninjau Terminal BBM Kertapati Palembang awal Oktober tadi, Ahok meminta Subholding Commercial & Trading (PT Pertamina Patra Niaga) bersikap adil terhadap siapapun yang ingin membuka Pertashop, SPBU dan menjadi agen LPG.
Dukungan untuk mempercepat penambahan Pertashop juga datang dari Menteri BUMN Erick Thohir.
Pada kesempatan berkunjung ke Palembang beberapa hari lalu, Erick mengatakan, BUMN didorong membuka lapangan kerja dan peningkatan ekonomi. Misalnya melalui program Pertashop.
Jumlah Pertashop di Indonesia ditargetkan sebanyak 10 ribu outlet. Sementara sampai sekarang sudah ada 3.400 Pertashop.
Kata Erick, Pertashop ini tidak boleh dimiliki Pertamina. Melainkan hanya boleh dimiliki perusahaan daerah, pesantren, santri, organisasi, dan masyarakat.
Balik Modal 3 Tahun
Area Manager Communication Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Region Sumbagsel, Umar Ibnu Hasan menjelaskan, Pertamina menawarkan kepada seluruh masyarakat untuk bergabung dalam kemitraan Pertashop, termasuk kepada pedagang eceran yang telah memulai terlebih dahulu bisnis penjualan BBM.
Hingga Oktober 2021, ada 658 Pertashop telah beroperasi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). Jumlah ini mencapai 75,3 persen dari target yang ditetapkan di tahun 2021.
Menurut Umar, menjadi mitra Pertashop sangat menjanjikan. Keuntungan yang diperoleh mitra Pertashop sebesar Rp850 per liter.
Berdasarkan evaluasi kelayakannya, mitra Petrashop rata-rata bisa balik modal dalam waktu 2,5 sampai 3 tahun.
Dari segi keamanan dan jaminan hukum, Pertashop telah resmi terdaftar sebagai agen penjualan bahan bakar dengan skala kecil resmi Pertamina.
Pertamina menawarkan tiga skema dan spesifikasi pendirian Pertashop yakni Gold, Platinum, dan Diamond.
Investasi paket Gold dengan senilai Rp250 juta, Platinum dengan nilai Rp400 juta, dan Diamond Rp500 juta.
Ada beberapa syarat dan kriteria utama untuk lahan pendirian Pertashop.
Jalan harus bisa dilalui mobil tangki dengan bobot 8 ton dan luas minimal lahan harus bisa mendukung manuver mobil tangki saat pengiriman.
Untuk paket Gold luas lahan minimal 210 meter persegi, Platinum harus memiliki lahan 300 meter persegi, dan Diamond harus memiliki luas lahan 500 meter persegi.
Syarat berikutnya, lokasi tempat pendirian Pertashop harus memiliki ketersediaan jaringan listrik.