Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur
Sosok Briptu HT Polisi yang Tewas Ditembak Bripka MN, Bulan Depan Bakal Wisuda, Senang Berpetualang
Briptu HT berencana ikut seleksi menjadi pasukan perdamaian di PBB setelah lulus S2. Namun ia tewas ditembak Bripka MN
TRIBUNSUMSEL.COM, LOMBOK - Mengenal sosok Briptu HT (26), polisi yang ditembak mati oleh rekannya sesama polisi, Bripka MN (36).
HT merupakan personel di bagian Seksi Humas Polres Lombok Timur.
November 2021 ini, Briptu HT harusnya wisuda setelah menyelesaikan pendidikan S1-nya di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Muhammadiyah Selong.
”Setelah itu dia berencana mau melanjutkan pendidikan S2-nya,” kata Fathony, kakak korban.
Selain ingin meneruskan pendidikan S2, korban juga dikenal aktif berorganisasi dan bergagai kegiatan sosial.
”Dia memang senang berpetualang, dari SMA dia sering ikut jambore nasional juga,” kenang sang kakak.
Sampai akhirnya dia mendaftar polisi dan diterima tahun 2012 silam.
Meski telah menjadi polisi, semangat belajarnya tidak pernah putus.
”Dia berencana mau ambil S2 jurusan manajemen di Universitas Mataram,” katanya.
Hal itu pula yang dia sampaikan saat pulang ke Desa Gontoran, Sabtu (23/10/2021).
Setelah S2, almarhum berencana ikut seleksi menjadi pasukan perdamaian di PBB.
Tapi kabar penembakan yang menewaskan HT, awal pekan ini bak petir di siang bolong.
Keluarga sangat terkejut dan terpukul dengan kejadian tersebut.
Sebab mereka tidak memiliki firasat apa pun sebelum kepergian adik bungsungnya.
Dua hari sebelumnya, Briptu HT sempat pulang dan ngobrol dengan keluarga serta orang tuanya.
Baca juga: Isak Tangis di Pemakaman Briptu HT Tewas Ditembak Rekan Sesama Polisi, Keluarga : Kami Kehilangan
Biasanya sang adik selalu menceritakan bila ada masalah dengan pekerjaan. Tetapi saat pulang dia baik-baik saja, tidak ada masalah dengan pekerjaan.
”Kalau masalah asmara tidak pernah dia cerita karena dia fokus ke karir dulu,” katanya.
Briptu HT merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, dari pasangan Hj Nurul Hidayah dan Alm H Edi Adi Santika.
Isak Tangis di Pemakaman
Pemakaman Briptu HT (26) diwarnai dengan isak tangis.
HT dimakamkan di pemakaman umum Desa Gontoran, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Selasa (26/10/2021), setelah jadi korban penembakan oleh rekannya sesama polisi, Bripka MN (36).
Pelaku merupakan anggota Polsek Wanasaba.
Ratusan warga ikut mengiringi pemakaman HT yang dilakukan dengan upacara Polri tersebut.
Hj Nurul Hidayah, ibu korban, hanya bisa menangis putra bungsu kebanggaannya dimasukka ke liang lahat.
Peristiwa penembakan tersebut membuat keluarga sangat terpukul, sedih dan kecewa.
Yakin Pembunuhan Berencana
Keluarga meminta kasus tersebut diusut sampai tuntas dan pelaku diberi hukuman yang setimpal.
”Kami yakini bahwa ini adalah pembunuhan berencana. Kami keluarga minta penegakkan hukum secara adil dan bijaksana,” kata Fathony Karuniawan (37), kaka korban di sela proses pemakaman, Selasa (26/10/2021).
Penegakan hukum seadil-adilnya sangat penting agar ke depan tidak ada lagi kasus serupa.
Menurutnya, cukup dia dan keluarga yang merasakan pendihnya kehilangan saudara yang sangat dikasihi.
”Supaya jangan ada lagi korban. Kami berharap pelaku ini diberikan hukuman yang setimpal terhadap perbuatannya,” kata Fathony.
Selaku kakak, dia sangat kecewa dengan perbuatan Bripka MN karena tega melakukan perbuatan keji seperti itu pada adik bungsunya.
”Kami merasa sangat kehilangan adik kami yang masih punya cita-cita besar untuk membahagiakan orang tua,” katanya.
Baca juga: FAKTA Polisi Tewas Ditembak Rekannya Sesama Polisi, Korban Tewas Masih Kenakan Handuk saat Ditemukan

Ditembak di rumah
MN diduga menembak temannya menggunakan senjata laras panjang jenis V2.
Penembakan itu dilakukan pelaku di rumah korban di Griya Pesona Madani, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur.
Insiden itu dibenarkan oleh Kapolres Lombok Timur, AKBP Herman Suriyono.
"Tadi sore terjadi kasus penembakan yang dilakukan oknum anggota Polri kepada rekan kerjanya," katanya kepada wartawan di markas Polres Lombok Timur, Senin, dilansir Tribun Lombok.
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto mengatakan, korban tewas di tempat setelah diberondong peluru.
Dikatakannya, sebelum kejadian, MN sedang tugas piket.
Secara diam-diam, pelaku mengambil senjata laras panjang V2 untuk menembak korban.
Pelaku mendatangi rumah HT lalu masuk ke rumah dan langsung menembak korban.
Saat ditemukan, HT dalam keadaan tergeletak berlumuran darah dan masih mengenakan handuk.
Dugaan awal, korban sudah meninggal 4 jam sebelum akhirnya ditemukan.
Artanto mengatakan, kini MN telah ditahan dan dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengungkap motif pembunuhan.
"Motifnya sengaja atau tidak, masih dalam penyelidikan dan pendalaman terkait latar belakang penembakan," katanya, seperti dikutip dari Tribun Lombok.
Terpisah, Dirreskrimum Polda NTB, Kombes Pol Hari Brata menjelaskan, peristiwa itu bermula sekira pukul 15.15 Wita.
Saat itu, saksi atas nama M Syarif Hidayatullah datang ke rumah korban untuk mencari rekannya.
Sebab, korban tak bisa dihubungi.
Tiba di rumah korban, saksi menemukan rekannya sudah dalam kondisi berlumuran darah.
Mendapati hal itu, saksi kemudian menghubungi petugas piket reskrim untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Pada pukul 15.30 Wita, dilakukan pengecekan jenazah dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda NTB untuk dilakukan autopsi.
Dalam peristiwa tersebut, pihak kepolisian telah memeriksa tiga orang saksi.
Para saksi telah dimintai keterangan terkait insiden tersebut.
Hari Brata menambahkan, dari hasil olah TKP, ditemukan dua buah selongsong peluru senjata laras panjang jenis Sabhara V2.
Selain itu, juga ditemukan lubang yang diduga terkena peluru.
Polisi juga menemukan ceceran darah dari pintu gerbang sampai posisi terakhir korban ditemukan.
Dikatakan Hari Brata, salah seorang saksi juga sempat mendengar suara tembakan sekira pukul 11.20 Wita.
Sejumlah barang bukti telah disita dalam insiden penembakan tersebut.
Antara lain, satu pucuk Sabhara V2, magzen atau alat penyimpan dan pengisian amunisi senjata api.
Kemudian, sebuah handphone merek Oppo milik korban dan handphone merek Samsung milik tersangka.
Selain itu, diamankan juga selongsong proyektil, serta satu unit motor dinas Babinkhamtibmas.
Baca berita lainnya di Google News