Berita Nasional
Dokter Reisa Sebut Cuci Tangan Memang Terkesan Remeh, Tapi Berkontribusi Ciptakan Situasi Kondusif
dr Reisa Broto Asmoro mengatakan, praktik cuci tangan meningkat drastis sejak pandemi melanda Indonesia pada Maret 2020 lalu
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 masih terus terjadi di Indonesia.
Sejumlah upaya terus dilakukan pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19 ini.
Salah satunya ialah dengan cara menerapkan prokes.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro mengatakan, praktik cuci tangan meningkat drastis sejak pandemi melanda Indonesia pada Maret 2020 lalu.
Meskipun tidak 100 persen memutus penularan virus corona, tapi mampu membatasi penularan pada batas tertentu.
Hal itu disampaikan Reisa dalam keterangan persnya yang disiarkan kanal YouTube Tribunnews.com, Jumat (15/10/2021).
"Kalau dilihat murni dari sisi statistik saja hingga Kamis 14 Oktober 2021 kemarin ada 4,203 juta orang Indonesia yang sudah terinfeksi Covid-19, artinya dari keseluruhan rakyat Indonesia yang tercatat lebih dari 272 jiwa Covid-19 berhasil menjangkiti 1,6 persen dari populasi yang tersebar di 510 Kabupaten/Kota," kata Reisa.
Reisa juga mengatakan, selain kesadaran memakai masker dengan baik dan benar kemudian menjaga jarak aman yang terus meningkat hampir 90 persen lebih per 10 Oktober 2021.
Praktik cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik tentunya berkontribusi signifikan.
Baca juga: Update Vaksinasi Covid-19 di Muratara, 35.825 Orang Sudah Divaksin, Stok Vaksin 2 Puskesmas Kosong
Baca juga: BNPB Bentuk 1000 Relawan Covid-19,Gerakkan Kewaspadaan dan Kemandirian Masyarakat
Berdasarkan data BPS melaporkan proporsi populasi yang mempunyai kebiasaan cuci tangan yang benar menurut wilayah kabupaten kota di Indonesia pada tahun 2018 masih di bawah 50 persen.
Artinya 3 tahun yang lalu 1 dari 2 orang tidak membiasakan mencuci tangan atau tidak mencuci tangan dengan benar.
Lanjut Reisa, dari pantauan relawan yang melaporkan pengamatan mereka ke dashboard UNICEF dan Kemenkes, praktik cuci tangan diamati sudah naik ke rata-rata 60 persen populasi.
"Artinya sekarang 6 dari 10 orang mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan langkah yang benar," ucap Reisa.
Sementara, laporan hasil survei perilaku masyarakat pada masa pandemi Covid-19 yang dilakukan BPS pada periode 13-20 Juli 2021 memperlihatkan bahwa hampir 75 persen anggota masyarakat sudah sering cuci tangan.