Berita Lubuklinggau
Penipuan Investasi Lele Organik, Kantor Cabang DHD Farm Indonesia Lubuklinggau Sudah Sebulan Tutup
Kantor Cabang Koperasi Darsa Harka Darussalam (DHD) Farm Indonesia di Kota Lubuklinggau Sumatra Selatan (Sumsel) sudah satu bulan tutup.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Kantor Cabang Koperasi Darsa Harka Darussalam (DHD) Farm Indonesia di Kota Lubuklinggau Sumatra Selatan (Sumsel) sudah satu bulan tutup.
Kantor cabang ini terletak di Jl Letkol Sukirno, RT 04 Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I tak jauh dari Bandara Silampari.
Pantauan Tribunsumsel.com di lokasi Kantor Cabang Lubuklinggau DHD Farm Indonesia ini mengontrak sebuah ruko.
Saat ini ruko bercat cream ini terlihat di gembok, tidak ada aktifitas apa pun, semenjak informasi penipuan lele koperasi lele organik ini mencuat banyak masyarakat datang bertanya.
Wis tetangga sebelah ruko mengatakan semenjak informasi penipuan itu mencuat banyak masyarakat datang ke ruko tersebut menanyakan apakah ruko itu masih buka atau tidak.
"Terakhir seminggu kemarin pasangan suami istri, saya lihat ngintip-ngintip, lalu tanya ke saya apakah ruko itu masih buka atau tidak," kata Wis pada Tribusumsel.com, Kamis (7/10/2021).
Pasangan suami istri itu bercerita kalau mereka korban penipuan. Semenjak ada pertemuan di Palembang beberapa waktu lalu semua pengurus koperasi tidak bisa dihubungi lagi.
"Mereka bilang jadi korban investasi, terkahir mereka cerita ikut pertemuan di Palembang, tapi setelah pulang tidak ada cerita lagi, itulah mereka datang ingin bertanya," ungkapnya.
Sapril tetangga lainnya mengungkapkan, ruko itu sudah tidak buka senjak sebulan terakhir, semenjak terdengar kabar adanya kasus penipuan di Palembang.
"Mereka di sini (Linggau) sewa, nyewa ruko itu sudah dua tahun, sebulan lalu tutup, informasi pegawainya bosnya ada masalah di Palembang," ujarnya.
Ditambah menurut keterangan lima pekerjanya itu sudah beberapa bulan mereka tidak gajian, akhirnya mereka sepakat berhenti dan rukonya sejak saat itu tutup.
"Katanya mereka tidak gajian akhir mereka berhenti, siapa yang mau bekerja tapi tidak gajian, itu cerita salah satu pegawainya sesaat sebelum berhenti," ungkapnya.
Semenjak lima pegawainya berhenti ada penjaga lainnya, Namun karena ramai orang datang mereka tidak berani keluar ruko.
"Kolam dalam rumahnya cuma dua, terakhir masih ada ikannya, ada yang ngurus tapi jarang datang, kalau pun datang juga tidak berani keluar, mungkin takut ditanya-tanya," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut di Kikim Lahat, 3 Orang Tewas
Ketika disinggung apakah selama koperasi itu buka selalu ramai, ia mengatakan semenjak masih aktif memang sudah sepi, orang datang membeli ikan hanya untuk kebutuhan saja.