Pembacok Kakek di SDN 23 Palembang

Dendam Istri Kabur Bersama Anak Korban, Motif Pembacokan di Depan SDN 23 Palembang

Setelah buron usai membacok tetangganya, Rudiharto (43) warga Jalan Muhajirin Lorok Pakjo Kecamatan Ilir Barat I Palembang akhirnya ditangkap polisi.

TRIBUN SUMSEL/SHINTA DWI ANGGRAINI
Tim gabungan Unit 1 dan Unit 4 Jatanras Polda Sumsel menangkap Rudiharto (43) tersangka pembacokan di depan SDN 23 Palembang, Kamis (7/10/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Setelah buron usai membacok tetangganya, Rudiharto (43) warga Jalan Muhajirin Lorok Pakjo Kecamatan Ilir Barat I Palembang akhirnya ditangkap polisi.

Sebelumnya, ayah tiga anak itu nekat membacok Umar (43) yang tak lain tetangganya sendiri ketika mereka sama-sama mengantar sekolah di SDN 23 Palembang, Senin (20/9/2021).

Terungkap fakta ternyata rasa dendam menjadi motif Rudiharto sampai nekat melukai tetangganya.

Sebab sang istri sudah berbulan-bulan meninggalkan ketiga anak mereka dan kabur bersama Asep yang tak lain merupakan anak dari korban.

"Sudah tiga bulan mereka kabur. Saya kasihan sama anak," kata Rudiharto yang harus merasakan timah panas di betis kirinya karena berusaha melawan saat akan ditangkap, Kamis (7/10/2021).

Tersangka mengaku sangat dendam atas perbuatan anak korban yang kabur bersama istrinya.

Dia tak habis pikir sang istri sampai hati meninggalkan anak bungsu mereka yang masih berusia 7 tahun.

"Anak pertama saya sudah nikah. Tapi anak bungsu masih 7 tahun. Sampai sekarang sering sedih kalau teringat ibunya," kata tersangka.

Dengan rasa dendam yang teramat sangat, tersangka lalu membulatkan tekat untuk melukai selingkuhan istrinya.

Dia mengaku, selama tiga bulan selalu membawa celurit selama mendatangi sejumlah tempat dan berharap bisa bertemu Asep untuk melampiaskan kekesalannya.

Termasuk saat mengantarkan anak bungsunya pergi sekolah, celurit itu selalu dibawa.

Sebab anak tersangka dan anak Asep menimba ilmu di tempat yang sama yakni SD N 23 Palembang.

"Saya berharap bisa ketemu sama Asep. Sakit hati saya sama dia," ujarnya.

Nahas di saat hari kejadian, tersangka yang baru saja mengantar anaknya pergi sekolah, secara tidak sengaja melihat korban sedang mengantar cucunya.

Cucu tersebut tak lain merupakan anak Asep, selingkuhan istri tersangka.

Dibalut rasa dendam yang tak kunjung tersampaikan membuat tersangka nekat melukai Umar.

Meski sendiri tak terlibat dalam persoalan yang terjadi.

"Harapan saya, kalau lukai ayahnya, anaknya bisa keluar. Otomatis istri saya juga keluar. Saya mau kembalikan anak kami ke dia biar mereka ketemu lagi," ungkapnya.

Tersangka mengungkapkan, perselingkuhan antara anak korban dan istrinya ternyata pernah ditangani Polrestabes Palembang dengan melakukan penggerebekan.

Hal ini dilakukan setelah anak tersangka yang paling tua melaporkan perselingkuhan ibu kandungnya sendiri.

"Tapi saya memang tidak melanjutkan kasus itu. Saya tidak buat laporan soalnya kasihan sama anak," ujarnya.

Tersangka mengaku, biduk rumah tangga dengan istrinya memang sudah sering terjadi pertengkaran.

Diakui tersangka, salah satu penyebabnya karena dia jarang memberi nafkah lantaran uang hasilnya bekerja sebagai buruh bangunan sering habis begitu saja akibat membeli minuman keras.

"Tapi kalau istri saya sudah tidak mau sama saya ya sudah, tidak apa-apa. Jangan anak yang ditinggalkan. Kasihan anak kami masih kecil," ujarnya.

Selalu Berpindah Tempat

Sebelumnya, polisi menangkap pelaku pembacokan sadis yang terjadi di depan SDN 23 Palembang.

Pelaku ditembak oleh tim gabungan unit 1 dan unit 4 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel.

Pelaku bernama Rudiharto (43) yang sempat melarikan diri usai pembacokan terjadi.

Baca juga: PTM Terbatas di Palembang Masih Berjalan, Siswa SMAN 6 Palembang Ikuti PHB Secara Onilne dan Offline

Kasubdit 3 Jatanras Kompol Christopher Panjaitan mengatakan, pelaku selalu berpindah-pindah tempat selama melarikan diri.

"Sampai akhirnya kami mendapat informasi keberadaannya ada di kawasan Sako. Mendapat informasi tersebut tim langsung bergerak cepat dan menangkapnya," kata Christopher.

Namun pelaku sempat berusaha melarikan diri saat akan ditangkap.

Hal ini membuat petugas terpaksa sehingga polisi terpaksa menembak betis kirinya.

"Nanti kita rilis," ungkapnya.

Diketahui, aksi pembacokan terjadi pada seorang pria tepat di depan SD N 23 Jalan Hokky Kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan Ilir Barat I Palembang, Senin (20/9/2021).

Berdasarkan rekaman CCTV yang diperoleh, peristiwa itu terjadi ketika beberapa orang tua dan siswa baru saja tiba di depan sekolah.

Terlihat pula korban bersama seorang perempuan lanjut usia diduga istrinya hendak memutar sepeda motor persis di depan SD N 23 Palembang.

Tiba-tiba pelaku yang berjalan kaki menggunakan helm datang dari arah depan membawa sebuah celurit di tangannya.

Semula celurit tersebut sempat disembunyikan di balik badannya.

Namun ketika sudah dekat ke arah korban, senjata tajam tersebut langsung dia arahkan ke targetnya.

Korban sempat berusaha menghindar namun upaya itu tidak berhasil.

Teriakan minta tolong diduga istri korban juga sama sekali tak dihiraukan pelaku yang terus saja mengarahkan senjata tajamnya secara membabi buta.

Diketahui, usia membacok korban pelaku langsung melarikan sedangkan celurit yang digunakannya untuk melukai korban ditinggalkan begitu saja di lokasi kejadian.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved