Berita Muratara
Mayat Wanita Tanpa Identitas di Pinggir Jalinsum Muratara Dimakamkan, Diketahui Mahir Bahasa Jawa
Identitas mayat wanita tergeletak di pinggir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Senin (4/10/2021).
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Identitas mayat wanita tergeletak di pinggir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Senin (4/10/2021) kemarin belum terungkap.
Banyak warga mengaku sempat melihat wanita itu sehari sebelumnya jalan kaki tanpa membawa apapun menyusuri Jalinsum.
Wanita yang diperkirakan berusia 40-an tahun tersebut diyakini bukan warga Muratara, namun tidak diketahui asalnya dari mana.
Wanita itu disebut-sebut sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) namun menurut keterangan warga yang sempat berkomunikasi dengannya mengungkap cerita berbeda.
Wanita tersebut sempat singgah di salah satu warung manisan yang berada di pinggir Jalinsum di wilayah Kecamatan Karang Jaya, Muratara.
"Hari Minggu (sehari sebelum ditemukan tergeletak di pinggir Jalinsum) itu dia singgah ke warung saya," kata pemilik warung, Arya kepada Tribunsumsel.com, Selasa (5/10/2021).
Arya menceritakan wanita yang tidak diketahui asalnya itu menghampiri warungnya hendak membeli minuman penyejuk dan beras.
Kepada Arya, wanita itu berbicara menggunakan bahasa Jawa namun sedikit-sedikit bahasa Indonesia.
Wanita itu mengeluarkan uang Rp20 ribu dari kantong celananya untuk belanja di warung Arya.
"Pertama dia mau beli Adam Sari, haus katanya, terus dia mau beli beras, saya tanya bagaimana mau masaknya, kata dia tidak apa-apa makan beras saja, lapar katanya.
Saya kasih makan nasi dia tidak mau, ngobrolnya nyambung, pintar Bahasa Jawa dia, uangnya ada 20 ribu, saya lupa nanya nama sama asalnya dari mana," cerita Arya.
Arya mengaku tak tega mengambil uang Rp20 ribu dari tangan wanita itu, sehingga dia berikan minuman penyejuk dan beras secara gratis.
Arya menambahkan, ada juga warga yang kebetulan berbelanja di warungnya membelikan sandal jepit untuk wanita tersebut karena dia tak memakai alas kaki.
Wanita itu mengaku sudah berjalan kaki cukup jauh menyusuri Jalinsum sehingga kakinya sudah sakit-sakitan.
"Dia bilang kakinya sakit, pegal-pegal, terus dikasihlah tongkat sama tetangga saya, dia dibelikan sandal juga oleh orang belanja, terus dia jalan kaki lagi," ujar Arya.