Berita Daerah

Kisah Satu Keluarga di Jember Tinggal di Poskamling, Sempat Tinggal Nomaden Tak Pernah Dapat Bantuan

Mereka terpaksa tinggal di sebuah Poskamling berukuran 2 x 1,5 meter di Gang Barokah, Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember.

Editor: Slamet Teguh
Kompas.com/Bagus Supriadi
Poskamling yang menjadi tempat tinggal dua anak di Jember karena tidak memiliki rumah 

Poskamling itu menempel di rumah warga.

Soleh menuturkan rumah di belakang Poskamling itu sebelumnya disewa orang.

Kini penyewanya sudah meninggalkan rumah kontrak itu karena sewanya sudah selesai.

Dari tetangganya itu, dia bisa mendapatkan aliran listrik.

Untuk makan, dia memasak memakai tungku di pekarangan depan Poskamling.

"Kalau waktu hujan ya beli. Kadang anak-anak ya dikasih tetangga," imbuhnya.

Sementara untuk mandi, dia dan anak-anaknya mandi di sebuah pemandian yang airnya dialirkan dari sebuah tempat usaha di dekatnya.

Kadang kala, mereka terpaksa mandi di sungai.

Meski dari kelompok warga miskin, Soleh mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Sebelum kembali dan menetap di Kabupaten Jember, Soleh sempat bekerja di Bali sebagai kuli bangunan.

Kini setelah istrinya meninggal dunia, dia menetap di Kabupaten Jember untuk mengasuh dua orang anaknya.

Sehari-hari, dia bekerja serabutan.

Jika ada pekerjaan di bangunan, dia bisa menjadi kuli.

Jika tidak ada pekerjaan, dia membuat layang-layang untuk dijual.

Baca juga: Mobil Box Oleng Tabrak Pohon di Kayuagung OKI Selasa Malam, 2 Orang Luka-luka

Baca juga: Jelang Pilkades Serentak OKI 2021, Aparat Keamanan Pertebal Pengamanan di Daerah Rawan Konflik

Nomaden sejak istrinya meninggal

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved