Menuju Herd Immunity
Walikota Palembang Harnojoyo Optimis Bisa Hindari Gelombang Ketiga Pandemi, Ini yang Harus Dilakukan
Walikota Palembang H Harnojoyo optimis gelombang ketiga pandemi Covid-19 ketiga pandemi bisa dihindari.
Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
Menurutnya, situasi dan kondisinya tidak separah saat gelombang kedua terjadi pada Juli-Agustus 2021 lalu, apalagi jika intervensi vaksinasi terus meluas dengan cakupan di atas 70 persen.
Mahardika merujuk pada lonjakan kasus di sejumlah negara yang memiliki cakupan vaksinasi di atas 50 persen.
Ia mencontohkan negara Singapura, yang telah memvaksinasi lengkap 60 persen warganya.
Kasus terkonfirmasi melonjak namun jumlah orang yang masuk rumah sakit atau meninggal sangat rendah.
"Persis yang terjadi di Singapura. Tiba-tiba kasus positif melonjak tajam, tapi jumlah orang yang meninggal selalu satu digit. Dua atau tiga kasus per hari di Singapura,” ujarnya.
Karena itu dia mengusulkan target vaksinasi pemerintah jangan stagnan di 70 persen, melainkan harus menjadi 100 persen.
"Tidak boleh lagi 70 persen, karena 30 persen mereka yang tidak divaksin akan berisiko terkena penyakit berat," kata Mahardika dalam diskusi virtual Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Mahardika menegaskan, vaksin hanya mencegah agar tidak sampai pada gejala berat dan masuk rumah sakit.
"Vaksin sudah menekan jumlah orang yang masuk RS dan meninggal dunia tetapi tidak dapat mencegah penularan kepada komunitas," kata Mahardika.
Menurutnya, hanya satu yang dapat mencegah penularan Covid-19, yakni menghindari kerumunan dan taat protokol kesehatan 3M.
Ia juga merujuk pada adanya pelonggaran di akhir tahun menuju awal 2022, dengan diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dan libur panjang di akhir tahun.
Meski kasus terkonfirmasi Covid-19 akan meningkat, katanya, tapi kasus gejala berat dan meninggal dunia bisa terkendala bila vaksinasi sudah mencapai di atas 70 persen.
"Sebaiknya vaksinasi dipercepat, jika sekarang ini satu setengah juta per orang setiap hari, mungkin kalau bisa dua juta sampai empat juta perhari," katanya Mahardika.
Masih Sangat Dini
Namun Ketua Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Erlina Burhan mengatakan untuk memastikan Indonesia akan memasuki gelombang ketiga Covid-19 masih sangat dini.