Detik-detik Bagus Habisi Teman Perempuannya, Hendak Mengubur Tapi Akhirnya Hanya Ditutup Seng

Satreskrim Polres Musi Rawas menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan dengan tersangka Bagus Triatmaja (23)

Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM
Satreskrim Polres Musi Rawas menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan dengan tersangka Bagus Triatmaja (23) di Desa E Wonokerto Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, Selasa (28/9/2021).  

Selanjutnya pada bulan Juli 2021 pelaku kembali menghubungi korban untuk mengajak lagi berhubungan badan dan membayar lagi sebesar Rp200 ribu.

Kemudian pada hari Rabu (22/9/2021) pelaku kembali menghubungi korban untuk mengajak berhubungan badan dan sekira pukul 20.30 pelaku menjemput korban di Wisma Pioner dengan menggunakan sepeda motor.

Kemudian pelaku mengajak korban ke rumahnya yang terletak di Dusun V Desa E Wonokerto Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas.

Sesampainya di rumah, pelaku langsung memberikan uang sebesar Rp200 ribu kepada korban lalu melakukan hubungan badan.

Setelah selesai berhubungan badan, korban meminta lagi tambahan uang sebesar Rp200 ribu, namun menurut pelaku dia tidak ada lagi uang.

Kemudian korban berkata kasar kepada pelaku yang membuat pelaku menjadi tersinggung lalu mencekik korban dari belakang pada saat korban sedang duduk hingga korban terlentang di lantai.

Selanjutnya pelaku langsung membekap korban dengan menggunakan bantal dan selimut selama lebih kurang 30 menit sampai korban tidak berdaya atau meninggal dunia. 

Menurut pangakuan tersangka Bagus Triatmaja saat diwawancarai Sripoku.com disela pres rilis di Mapolres Musi Rawas, Senin (27/9/2021), dia mengaku nekat mencekik dan membekap teman kencannya karena kesal dimaki. Tersangka Bagus Triatmaja mengatakan, sebelum kejadian, korban memaki-makinya dengan kata-kata kasar, antara lain, dimaki dengan kata "Anjing".
"Dia maki-maki aku, katanya, aku tersinggung," katanya.

Saat ditanya bagaimana perasaannya masih bisa tidur semalamam di samping jasad korbannya, dia tak mampu menjawab dengan jelas. Sambil menunduk, dari matanya terlihat menetes air mata. Dia mengaku sangat menyesal atas peristiwa tersebut. Dengan suara lirih, dia meminta maaf kepada keluarga korban.

"Aku tidak kenal dengan keluarganya (korban) hanya kenal dengan dia (korban). Aku minta maaf nian," katanya. (ahmad farozi)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved