Mayat Perempuan di Ogan Ilir

Hasil Forensik Mayat Perempuan di Seribanding OI, Diduga Tewas 6 Jam Sebelum Ditemukan

Hasil forensik terhadap jenazah Tarbiyah perempuan ditemukan tewas di Desa Seribanding Ogan Ilir menunjukkan adanya luka gorok.

TRIBUN SUMSEL/SHINTA DWI ANGGRAINI
Dokter Forensik RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang, dr Indra Nasution SpF menyampaikan hasil forensik terhadap jenazah Tarbiyah diketahui perkiraan kematian enam jam sebelum jenazah ditemukan, Jumat (17/9/2021) pagi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Hasil forensik terhadap jenazah Tarbiyah perempuan yang ditemukan tewas di pinggir sawah Desa Seribanding Ogan Ilir menunjukkan adanya luka gorok menggunakan senjata tumpul di leher korban.

Hal ini diungkap dokter Forensik RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang, dr Indra Nasution SpF yang melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah korban.

"Kita menemukan adanya luka robek pada leher korban. Lehernya hampir putus dan itu akibat benda tumpul. Tulang lehernya sudah hancur," ujarnya, Jumat (17/9/2021).

Korban diduga tewas lebih dari enam jam sebelum jenazahnya ditemukan.

"Hasil pemeriksaan selanjutnya kita serahkan ke penyidik untuk membantu proses penyelidikan," ujarnya.

Sebelumnya mayat perempuan ada luka di leher ditemukan di pinggir sawah Jalan Desa Sribanding Ogan Ilir.

Perempuan bernama Tarbiyah (50) ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan di pinggir jalan tepi sawah Dusun II Desa Seribanding, Kecamatan Pemulutan Barat, Ogan Ilir, Jumat (17/9/2021).

Korban ditemukan tertelengkup dalam kondisi leher tergorok bahkan nyaris putus.

Saparudin (52) sepupu korban mengatakan, saudarinya tersebut adalah Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang sudah bertahun-tahun tinggal sendiri.

"Dia tinggal sendiri di gubuk tapi dekat rumah kakaknya. Gubuk itu juga dibuatkan oleh kakaknya," ujar Saparudin ketika ditemui di depan Instalasi Forensik RS Bhayangkara Moh Hasan Palembang.

Dalam kesehariannya, korban biasa mencari barang-barang rongsokan untuk selanjutnya dijual kembali.

Baca juga: Oknum Guru SD di Banyuasin Berbuat Asusila ke 3 Siswi, Modus Koreksi Soal di Perpustakaan

Menurut Saparudin, meski sepupunya tersebut merupakan ODGJ, namun sepengetahuan dirinya korban tidak pernah mengamuk apalagi melukai orang lain.

"Jadi saya juga kaget waktu dapat telepon dia meninggal. Saya lihat kondisi jenazahnya parah," ungkapnya.

Keluarga sangat tidak menyangka dengan apa yang dialami korban.

"Jelas kami bingung siapa yang tega berbuat itu ke dia. Kalau disebut bunuh diri, kami rasa tidak mungkin. Kondisinya sangat tidak mungkin seperti orang bunuh diri," ungkapnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved