Guru Cabul di Banyuasin
Oknum Guru SD di Banyuasin Berbuat Asusila ke 3 Siswi, Modus Koreksi Soal di Perpustakaan
Imam Karomen, oknum guru olahraga honorer yang diduga berbuat asusila terhadap tiga orang siswanya, saat ini sudah diamankan di Mapolres Banyuasin.
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Imam Karomen, oknum guru olahraga honorer yang diduga berbuat asusila terhadap tiga orang siswanya, saat ini sudah diamankan di Mapolres Banyuasin.
Dari pengakuan Imam, ia nekat melakukan pencabulan dan pelecehan terhadap tiga siswinya tersebut karena tak tahan melihat paras cantik ketiganya. Sering melihat ketiganya di sekolah, muncul niat Imam untuk melakukan aksi pencabulan dan pelecehan terhadap korban.
"Anaknya cantik. Saya berpikir, bisa membujuknya untuk diajak ke perpustakaan. Makanya, saya mengajaknya pakai alasan mengoreksi soal di perpustakaan," ujar Imam saat diamankan di Unit PPA Satreskrim Polres Banyuasin, Jumat (17/9/2021).
Imam akhirnya bisa membujuk L (13) yang saat itu masih pelajar kelas 5 Sekolah Dasar (SD). Pelaku ini, mengajak korbannya ke ruang perpustakaan dengan modus mengoreksi soal.
Karena keluguannya, korban mengikuti ajakan dari pelaku Imam Karoman ini. Saat di perpustakaan yang saat itu dalam kondisi sepi karena belajar mengajar sudah berakhir, membuat Imam melancarkan aksinya.
Ia membujuk L untuk berhubungan badan layaknya suami istri. Agar korban mau, pelaku Imam ini menjanjikan akan memberi tambahan nilai kepada korban. Adanya hal itu, korban hanya menuruti permintaan pelaku Imam.
"Cuma sekali itu kalau dengan L sampai berhubungan badan. Kalau dengan yang lain tidak pernah, hanya memegang saja. Tidak sampai aku ajak untuk berhubungan seperti L," ungkapnya.
Baca juga: Terungkap Identitas Mayat Perempuan Ada Luka di Leher Ditemukan Pinggir Jalan Desa Seribanding OI
Setelah melakukan aksinya, Imam sempat berpesan kepada L untuk tidak menceritakan hal yang terjadi kepada siapapun. Kemauan Imam, di iyakan L yang tidak pernah menceritakan hal tersebut ke keluarganya.
Usai melakukan aksinya, Imam tidak pernah lagi memanggil atau mengajak L ke ruang perpustakaan. Tetapi, ia mencari siswi lain untuk menjadi korban selanjutnya. Siswi yang lain dilecehkannya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.