Menuju Herd Immunity

Mengenal Vaksin Johnson & Johnson yang Baru Tiba di Indonesia, KIPI dan Efikasinya

KIPI pada Johnson & Johnson yang umum terjadi, antara lain nyeri, kemerahan, dan pembengkakan, serta KIPI sistemik yang umum terjadi

Editor: Weni Wahyuny
ROB ENGELAAR / ANP / AFP
Sebuah gambar yang diambil pada 12 April 2021 menunjukkan botol vaksin Johnson & Johnson Janssen Covid-19 saat dosis pertama yang berasal dari kota Leiden di Belanda disimpan di pusat distribusi Movianto di Oss 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Mengenal vaksin Covid-19 Johnson-Johnson atau Janssen yang tiba di Indonesia pada Sabtu (11/9/2021).

Vaksin asal produsen Amerika Serikat ini diperuntukkan untuk usia 18 tahun ke atas.

Tak seperti vaksin Covid-19 lainnya yang disuntikkan 2 kali, pemberian Johnson-Johnson hanya sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 mL secara intramuscular.

Bagaimana dengan efek samping yang dihasilkan?

Badan POM telah melakukan kajian terhadap vaskin Janssen sebagai persyaratan penerbitan Izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization (EUA).

Dari hasil kajian yang telah dilakukan menunjukkan, dari sisi keamanan, secara umum pemberian vaksin tersebut dapat ditoleransi dengan baik.

Reaksi lokal maupun sistemik dari pemberian vaksin Johnson and Johnson menunjukkan tingkat keparahan grade 1 dan 2.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) lokal yang umum terjadi, antara lain nyeri, kemerahan, dan pembengkakan, serta KIPI sistemik yang umum terjadi adalah sakit kepala, rasa lelah (fatique), nyeri otot (myalgia), mengantuk, mual (nausea), muntah, demam (pyrexia), dan diare.

Sebuah gambar yang diambil pada 12 April 2021 menunjukkan botol vaksin Johnson & Johnson Janssen Covid-19 saat dosis pertama yang berasal dari kota Leiden di Belanda disimpan di pusat distribusi Movianto di Oss
Sebuah gambar yang diambil pada 12 April 2021 menunjukkan botol vaksin Johnson & Johnson Janssen Covid-19 saat dosis pertama yang berasal dari kota Leiden di Belanda disimpan di pusat distribusi Movianto di Oss (ROB ENGELAAR / ANP / AFP)

Dalam hal efikasi, berdasarkan data interim studi klinik fase 3 pada 28 hari setelah pelaksanaan vaksinasi, efikasi vaksin Johnson and Johnson untuk mencegah semua gejala (any symptom) Covid-19 adalah sebesar 67,2 persen dan efikasi untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat (moderate to severe/critical) pada subjek di atas 18 tahun adalah sebesar 66,1 persen.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan pada tahap awal ini vaksin Johnson and Johnson akan segera digunakan dan didistribusikan ke daerah aglomerasi.

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tiba di Indonesia, Kenali Efek Samping Vaksin Sekali Suntik Johnson and Johnson

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved