Pemerintah Ingatkan PTM Terbatas Jangan Ada Unsur Paksaan, Dr Reisa : Orangtua Harus Berdialog
Hal ini disampaikan juru bicara pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro menyebut orangtua bisa memilih anak melakukan pembelajaran tatap mu
Penulis: Mochamad Krisnariansyah | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM -- Pemerintah mengingatkan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah tanpa usur paksaan.
Hal ini disampaikan juru bicara pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro menyebut orangtua bisa memilih anak melakukan pembelajaran tatap muka atau jarak jauh.
"Semua Keputusan ada ditangan orangtua, dimana sebelumnya harus berdialog dengan anak," ujar dr Reisa Broto dilansir dari Radio kesehatan selasa kemarin (7/9/2021)
Lebih Jauh dr Reisa mengatakan, para orang tua sebisa mungkin menginformasikan sekaligus menjadi teladan untuk anak dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Orangtua harus aktif melibatkan anak berdiskusi. Tentunya dengan bahasa dipahami sesuai usia anak.
Sehingga mengerti apa yang diinginkan si anak," ungkap dr Reisa

Alhasil anak dapat memahami betul kondisi ketika masuk sekolah selama pandemi Covid-19.
Tentunya ada perbedaan pada pembelajaran sebelum Covid-19.
Di sisi lain, orangtua harus memastikan anak-anak dalam keadaan sehat.
Mengonsumsi Makanan bergizi dan menjaga terus kesehatan fisik.
"Kalau ada kondisi gak sehat, demam, batuk flu tidak diizinkan dulu melakukan pembelajaran tatap muka.
Kalau ragu, orangtua bisa menanyakan ke pihak sekolah. Mengenai mekanisme detail saat sekolah tatap muka," kata Reisa lagi.
Selain itu jika anak sudah berusia 12 tahun segera daftarkan untuk vaksin Covid-19 agar terlindungi dari virus SARS-CoV-2.
Begitu juga dengan keluarga yang berada di sekitar anak
Sakit Jangan Dipaksa Sekolah
Sementara itu Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan mengimbau kepada para wali siswa agar tidak memaksakan anak-anaknya mengikuti PTM apabila sang anak mengidap gangguan kesehatan.
Riza melanjutkan, pelaksanaan PTM sebaiknya hanya boleh diikuti oleh siswa yang kondisi fisiknya sehat dan memiliki imunitas yang kuat.
Anak yang mengalami gangguan kesehatan tetap dibolehkan untuk daring.
"Semua sudah mengikuti tatap muka terbatas seluruh Sumsel.
Tetapi orangtua walaupun mengizinkan tetapi jika anak ada gangguan kesehatan flu,
batuk atau sakit apa lebih bagus belajar daring, artinya diizinkan tidak usah masuk yang hadir tatap muka itu yang sehat, semangat dan imunitas kuat," katanya.
Capaian Vaksin di Sumsel
Terpisah capaian vaksinasi di Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini mencapai 20,65 persen dari target 6,3 juta orang atau baru 1,3 juta orang, untuk dosis pertama.
"Capaian vaksinasi kita masih kecil, baru 20,65 persen untuk dosis pertama dan 12,46 persen untuk dosis kedua," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy, Senin (6/9/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, vaksin ini yang datang masih terbatas. Untuk itu diharapkan pemerintah pusat mendistribusikan lebih banyak lagi vaksinnya ke Sumsel.
"Target kita 2022 awal bisa terbentuk herd immunity, kalau vaksin yang didistribusikan pusat 1,5 juta perbulan. Namun kini vaksin yang didistribusikan dari pusat baru 400 ribu dosis per bulan," katanya.
Lesty berharap pemerintah pusat mendistribusikan lebih banyak lagi vaksinnya ke Sumsel. Sebab untuk segi fasilitas kesehatan dan vaksinator mencukupi, hanya vaksin yang masih terbatas.
Sementara itu capaian vaksinasi Covid-19 di Sumsel dari target 6,303,096 orang, baru 1.301.773 atau 20,65 persen untuk dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua baru 785,145 atau 12,46 persen.
Untuk rinciannya, capaian vaksinasi SDM Kesehatan sudah lebih dari 100 persen, lalu pelayanan publik sudah lebih dari 100 persen dan untuk lansia sudah 17,75 persen dari target 597,071.
"Kemudian untuk remaja yang sudah divaksin 26,794 orang atau baru 3,16 persen dari target 846.683 orang dan masyarakat rentan umum yang divaksin sudah 254,281 atau 5,82 persen," katanya.
Sementara itu untuk stok vaksin yang ada di Gudang Vaksin masih 137290 dosis untuk Sinovac dan 2300 dosis untuk AstraZeneca. Vaksin ini segera didistribusikan ke Kabupaten/Kota di Sumsel.
(*)