Sumsel Wiki
Arti dan Makna Sebiduk Sehaluan, Motto atau Semboyan Kabupaten OKU Timur, Dari Bahasa Komering
Ketua Lembaga Adat Komering, H Leo Budi Rachmadi, SE menjelaskan bahwa Sebiduk Sehaluan itu sebenarnya berasal dari bahasa komering.
Penulis: Edo Pramadi | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur terbentuk dalam pemekaran Kabupaten OKU pada tahun 2003.
Pemekaranya tersebut bersamaan dengan Kabupaten OKU Selatan dan Ogan Ilir.
Kabupaten OKU Timur sendiri memiliki motto yaitu "Sebiduk Sehaluan".
Lantas apa arti dari Sebiduk Sehaluan ?
Ketua Lembaga Adat Komering, H Leo Budi Rachmadi, SE menjelaskan bahwa Sebiduk Sehaluan itu sebenarnya berasal dari bahasa komering.
Baca juga: Arti Beselang Serundingan, Motto atau Semboyan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara)
Sebiduk Sehaluan terdiri dari dua kata yaitu Sebiduk dan Sehaluan.
"Sebiduk artinya perahu sedangkan Sehaluan itu maknanya satu tujuan, jadi Sebiduk Sehaluan itu satu perahu satu tujuan," jelas H Leo, Rabu (8/9/2021).
Mencerminkan bahwa masyarakat OKU Timur terletak pada suatu wadah kegiatan baik tani, dagang, pegawai dan lain sebagainya.
Namun kegiatan tersebut tetap mempunyai tujuan yang sama yaitu membangun Kabupaten OKU Timur.
Dikatakan H Leo, Pencetus ide Sebiduk Sehaluan itu adalah Kiyai Risben Burma (Alm) yang berasal dari Negeri Pakuan, Kecamatan Buay Pemuka Peliung, OKU Timur.
Ia merupakan seorang tokoh pemuda yang tergabung dalam Panitia Persiapan Pembentukan Kabupaten OKU Timur (PPP-KOT) yang diketuai oleh Drs Syahril Oesman, MM.
"Dulu ada beberapa macam alternatif nama, lalu mengerucut oleh PPP-KOT dipilih Sebiduk Sehaluan," ujarnya, Rabu (8/9/2021).
H Leo pada waktu itu sebagai Ketua Umum HUMAKU (Himpunan Muli Meranai Komering ULU) dan menjadi organisasi pendukung pemekaran kabupaten saat itu.
Ketua Lembaga Adat Komering ini mengatakan bahwa nama orang di PPP-KOT begitu juga dengan mantan pejabat bupati serta Sekda yang telah meninggal dunia diabadikan menjadi nama Jalan Protokol di Wilayah Kabupaten OKU Timur.
"Khususnya di Martapura dan Belitang, sebagai bentuk penghargaan Pemerintah Daerah kepada mereka," ucapnya.
Begitu juga dengan nama Pengiran dan Pesirah di Eks Kewedanaan Komering Ulu.
"Mudah-mudahan nantinya diabadikan menjadi nama jalan sesuai dengan wilayah kemargaan masing-masing," ujarnya.