PTM Terbatas di Palembang
Semoga Corona Hilang Supaya Tidak Daring Lagi, Harapan Siswa SDN 6, Hari Pertama Belajar Tatap Muka
Hari pertama penyelenggaraan, siswa di SDN 6 Palembang mengikuti pembelajaran dengan protokol kesehatan.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sejumlah sekolah tingkat SD dan SMP di Palembang telah memulai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan.
Pada hari pertama penyelenggaraan, siswa di SDN 6 Palembang mengikuti pembelajaran dengan protokol kesehatan.
Menurut salah satu siswa kelas 6, Aspani (13) belajar di sekolah tatap muka lebih nyaman ketimbang belajar daring. Selama daring ia mengaku bosan dan terkendala jaringan internet yang tiba-tiba menjadi tidak stabil
"Lebih senang tatap muka langsung karena dijelaskan oleh guru. Dengan daring kadang-kadang putus, " kata Aspani saat dibincangi usai jam sekolah, Senin (6/9/2021).
Aspani juga menyebutkan semoga pandemi cepat hilang sehingga pembelajaran tatap muka bisa diperpanjang.
"Semoga Corona cepat hilang supaya kami tidak daring lagi, " jelasnya.
Siswa lainnya Meisya (12) mengatakan, pengalaman PTM pertama kali sejak daring diberlakukan membuatnya bisa berkonsentrasi selama belajar.
"Hari ini belajar tentang perkembang biakkan hewan. Senang, kalau tatap muka lebih konsentrasi, " ungkapnya.
Ia juga mengharapkan hal yang sama, dengan pembelajaran tatap muka bisa menambah semangat
"Walaupun cuma sebentar yang penting bisa belajar di sekolah langsung, pengennya tatap muka terus, " ujarnya.
Jam pulang siswa di SDN 6 Palembang diatur oleh pihak sekolah, selesai belajar siswa akan dibariskan dan dipanggil satu persatu ketika orang tua menjemput.
Hanya siswa kelas 1 dan kelas 6 yang bersekolah hari ini dan akan bergilir setiap hari. Jam sekolah dibagi menjadi tiga sesi, sesi 1 pukul 07:30 WIB, sesi 2 pukul 08:30 WIB, dan sesi 3 pukul 10:00 WIB.
Baca juga: Hari Pertama Belajar Tatap Muka SD-SMP di Palembang, SDN 6 Palembang Bagi Jam Belajar Jadi 3 Sesi
Kepala SDN 6 Palembang, Neti Spd,SD mengatakan di hari pertama siswa merasa canggung karena setelah sekian lama pembelajaran hanya dilaksanakan dalam jaringan.
"Meskipun sebelumnya sudah dilakukan simulasi, masih ada siswa yang gugup. Wajar saja karena selama 1,5 tahun kurang lebih belajar daring. Ini yang jadi fokus kami bagaimana meningkatkan kepercayaan diri siswa, " jelasnya.
Pembagian jam belajar siswa dibagi menjadi tiga sesi. Dimana durasi jam belajar hanya dua jam. Siswa yang datang akan dipandu oleh guru mencuci tangan dan masuk ke kelas.
"Sesi 1 pukul 07:30 WIB sampai pukul 10:00 WIB, sesi 08:30 sampai 10:30 WIB, sesi 3 pukul 10:00 WIB sampai 12:00 WIB. Ini supaya ada transit kelas lain, jadi siswa tidak bertemu dengan siswa kelas lain, " ujarnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news.