Menuju Herd Immunity
Seluruh Sumsel Sudah PTM Terbatas, Kadisdik Sumsel: Anak Ada Gangguan Kesehatan Lebih Bagus Daring
Semua sudah mengikuti tatap muka terbatas seluruh Sumsel. Tetapi orangtua walau mengizinkan tetapi jika anak ada gangguan kesehatan lebih baik daring
Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pembelajaran tatap muka terbatas telah digelar di Palembang sejak Senin (30/8/2021) pekan lalu dimulai dari siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Hari ini, Senin (6/9/2021), kegiatan belajar mengajar tatap muka atau pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Palembang juga mulai berlangsung.
Meski proses PTM sudah kembali diizinkan, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan mengimbau kepada para wali siswa agar tidak memaksakan anak-anaknya mengikuti PTM apabila sang anak mengidap gangguan kesehatan.
Riza melanjutkan, pelaksanaan PTM sebaiknya hanya boleh diikuti oleh siswa yang kondisi fisiknya sehat dan memiliki imunitas yang kuat. Anak yang mengalami gangguan kesehatan tetap dibolehkan untuk daring.
"Semua sudah mengikuti tatap muka terbatas seluruh Sumsel. Tetapi orangtua walaupun mengizinkan tetapi jika anak ada gangguan kesehatan flu, batuk atau sakit apa lebih bagus belajar daring, artinya diizinkan tidak usah masuk yang hadir tatap muka itu yang sehat, semangat dan imunitas kuat," katanya.
Sementara itu Aswindi, orangtua dari siswa kelas 1 SMA Plus N 17 Palembang berharap agar selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah semoga prokes tetap terjaga.
Capaian Vaksinasi 20,65 Persen
Sementara itu capaian vaksinasi di Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini mencapai 20,65 persen dari target 6,3 juta orang atau baru 1,3 juta orang, untuk dosis pertama.
"Capaian vaksinasi kita masih kecil, baru 20,65 persen untuk dosis pertama dan 12,46 persen untuk dosis kedua," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nurainy, Senin (6/9/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, vaksin ini yang datang masih terbatas. Untuk itu diharapkan pemerintah pusat mendistribusikan lebih banyak lagi vaksinnya ke Sumsel.
"Target kita 2022 awal bisa terbentuk herd immunity, kalau vaksin yang didistribusikan pusat 1,5 juta perbulan. Namun kini vaksin yang didistribusikan dari pusat baru 400 ribu dosis per bulan," katanya.
Baca juga: Hari Pertama Belajar Tatap Muka SD-SMP di Palembang, SDN 6 Palembang Bagi Jam Belajar Jadi 3 Sesi
Lesty berharap pemerintah pusat mendistribusikan lebih banyak lagi vaksinnya ke Sumsel. Sebab untuk segi fasilitas kesehatan dan vaksinator mencukupi, hanya vaksin yang masih terbatas.
Sementara itu capaian vaksinasi Covid-19 di Sumsel dari target 6,303,096 orang, baru 1.301.773 atau 20,65 persen untuk dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua baru 785,145 atau 12,46 persen.
Untuk rinciannya, capaian vaksinasi SDM Kesehatan sudah lebih dari 100 persen, lalu pelayanan publik sudah lebih dari 100 persen dan untuk lansia sudah 17,75 persen dari target 597,071.
"Kemudian untuk remaja yang sudah divaksin 26,794 orang atau baru 3,16 persen dari target 846.683 orang dan masyarakat rentan umum yang divaksin sudah 254,281 atau 5,82 persen," katanya.
Sementara itu untuk stok vaksin yang ada di Gudang Vaksin masih 137290 dosis untuk Sinovac dan 2300 dosis untuk AstraZeneca. Vaksin ini segera didistribusikan ke Kabupaten/Kota di Sumsel.
Baca berita lainnya langsung dari google news.