Menuju Herd Immunity
Penjelasan Arti KIPI, Ini Bentuk KIPI Ringan Hingga Sedang Mungkin Dialami Pasca Vaksinasi Covid
KIPI adalah semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian dan diduga berhubungan dengan imunisasi. Dalam hal vaksinasi Covid
TRIBUNSUMSEL.COM-istilah KIPI saat ini semakin sering didengar seiring dengan makin gencarnya vaksinasi Covid-19. KIPI adalah singkatan dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.
KIPI adalah semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian dan diduga berhubungan dengan imunisasi. Dalam hal vaksinasi Covid-19, maka semua kejadian medik yang terjadi setelah disuntik vaksin Covid.
Tidak semua orang yang divaksinasi COVID-19 mengalami reaksi atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Jika muncul reaksi atau KIPI, itu adalah sesuatu yang wajar.
Ingat, KIPI atau reaksi yang muncul setelah vaksinasi jauh lebih ringan dibandingkan terkena COVID-19 atau komplikasi yang disebabkan oleh virus COVID-19.
Para ahli sepakat bahwa vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan (3M) adalah cara yang paling tepat untuk keluar dari pandemi ini
Vaksin bertujuan memberikan kekebalan tubuh tanpa harus terkena penyakit. Kekebalan tubuh dapat terbangun tanpa berbagai reaksi, namum terdapat pula beberapa gejala KIPI umum, yang ringan hingga sedang, dan akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan hari.
Beberapa bentuk KIPI ringan hingga sedang yang mungkin dialami pasca vaksinasi adalah:
1. Rasa pegal di sekitar area suntik
2. Demam ringan
3. Rasa lelah
4. Sakit kepala
5. Pegal pada otot atau sendi
6. Menggigil
7. Diare
Apabila tubuh mengalami reaksi setelah vaksinasi, maka lakukan hal berikut ini :
1. Tetap tenang
2. Jika terjadi reaksi seperti nyeri, bengkak atau kemerahan di tempat suntikan, kompres dengan air dingin pada lokasi tersebut
3. Jika terjadi demam, kompres dengan air hangat/mandi dengan air hangat, perbanyak minum air putih dan istirahat.
4. Jika dibutuhkan, minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan.
5. Segera hubungi petugas kesehatan jika gejala berlangsung lebih dari tiga hari atau jika terjadi reaksi yang lebih berat.
Baca juga: KIPI Vaksin Covid-19, Prof Yuwono: AstraZeneca Paling Banyak Kehati-hatiannya
Bisa Saja Tidak Berhubungan dengan Vaksin
Menurut Ahli Mikrobiologi Prof Dr dr Yuwono M Biomed, KIPI ini bisa saja berhubungan dengan vaksin tapi bisa juga tidak berhubungan dengan vaksin.
"Misal sudah tahu mau vaksin dia begadang, kurang tidur. Lalu nggak makan sebelum vaksin dan akibatnya setelah divaksin ada yang sampai pingsan," kata Profesor Yuwono, Kamis (2/9/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, itu tetap disebut KIPI tapi bukan karena vaksin.
Jadi itu akibat dari orangnya, yang kurang tidur dan tidak makan sebelum vaksin.
Sedangkan kalau yang berhubungan dengan vaksin baru itu disebut efek samping.
Maka yang mungkin bisa terjadi akibat efek dari vaksin juga berbeda-beda.
"Kalau di Indonesia kita menggunakan vaksin Sinovac, Sinopharm, Moderna dan AstraZeneca. Kalau untuk Sinovac itu virus utuh yang dilemahkan, maka paling sedikit menimbulkan efek," katanya.
Masih kata Profesor Yuwono, efek sampingnya seperti alergi, nyeri ditempat suntikan, demam, bertambahnya nafsu makan dan lain-lain.
Lalu kalau vaksin Moderna itu dari RNA. Itu vaksin jenis baru, dengan teknologi rekayasa genetika. Karena RNA persis seperti inti virus, maka efeknya seperti orang kena infeksi misal demam. Itu paling banyak terjadi.
Lalu memacu peningkatan denyut jantung, jadi berdebar. Kemudian tekanan darah rendah atau hipotensi, sehingga rasa jadi gelap dan juga mungkin ada rasa sesak nafas atau mengas. Ada juga yang mual dan muntah. Itu beberapa yang lazim ditemui.
"Kemudian kalau AstraZeneca ini paling banyak untuk kehati-hatiannya,"Tegasnya
Karena AstraZeneca ini tidak dianjurkan untuk ibu hamil, jadi kalau ibu hamil vaksinnya Sinovac, Sinopharm dan Moderna.
"Lalu kenapa harus hati-hati, karena spesifiknya dia efeknya pada sistem jantung dan pembuluh darah. Terutama efek pengentalan darah artinya akan terjadi sumbatan dan aliran darah yang terhambat," katanya.
Untuk itu ini perlu diwaspadai, karena kalau sampai begitu bisa berpengaruh ke suplai oksigen dan berbahaya.
Misal kalau ada darah tinggi bisa jadi stroke dan lain-lain.
"Jadi kalau ada KIPI sarannya sesuaikan dengan gejalanya, misal kalau lapar ya makan. Kalau demam ya minum obat demam, kalau batuk minum obat batu dan lain-lain. Nggak apa-apa, disesuaikan saja dengan gejalanya," katanya