Berita Internasional
Kondisi Terkini Guinea setelah Aksi Kudeta yang Dipimpin Mamady Doumbouya, Alpha Conde Diculik
Presiden Guinea Alpha Conde diculik. Sebelumnya terjadi baku tembak dekat istana presiden di ibu kota selama berjam-jam.
Conde, yang berkuasa selama lebih dari satu dekade, mengalami penurunan popularitas secara drastis sejak ia mencari masa jabatan ketiga tahun lalu.
Dia ketika itu mengatakan bahwa batasan masa jabatan tidak berlaku untuknya.
Perkembangan dramatis Minggu (5/9/2021) menggarisbawahi bagaimana perbedaan pendapat meningkat, termasuk di dalam militer.
Namun, tidak segera diketahui berapa banyak dukungan yang sebenarnya dimiliki Doumbouya di dalam militer dan apakah pasukan yang setia kepada Conde akan mencoba merebut kembali kekuasaan dalam beberapa jam dan hari mendatang.
Dalam pidato Minggu (5/9/2021), Doumbouya meminta tentara lain "menempatkan diri mereka di pihak orang-orang" dan tinggal di barak mereka.
Doumbouya berdalih tindakan itu dilakukan demi kepentingan terbaik bangsa, dan mengutip kurangnya kemajuan ekonomi oleh para pemimpin sejak negara itu memperoleh kemerdekaan dari Perancis pada 1958.
“Jika Anda melihat keadaan jalan kami, jika Anda melihat keadaan rumah sakit kami, Anda menyadari bahwa setelah 72 tahun, inilah saatnya untuk bangun,” katanya. “Kita harus bangun.”
Pengamat menilai ketegangan antara presiden Guinea dan kolonel tentara berasal dari proposal baru-baru ini untuk memotong beberapa gaji militer.
Tembakan keras meletus Minggu pagi (5/9/2021) di dekat istana presiden dan berlangsung selama berjam-jam.
Kondisi itu memicu ketakutan di negara yang telah mengalami banyak kudeta dan upaya pembunuhan presiden.
Kementerian Pertahanan Guinea mengeklaim serangan telah dihalau oleh pasukan keamanan, tetapi ketidakpastian tumbuh ketika tidak ada tanda-tanda Conde berikutnya di televisi atau radio pemerintah.
Kudeta sejak 1984
Guinea memiliki sejarah panjang ketidakstabilan politik sejak kemerdekaan.
Pada 1984, Lansana Conte mengambil alih negara setelah pemimpin pertama pasca-kemerdekaan meninggal.
Dia tetap berkuasa selama seperempat abad sampai kematiannya pada 2009.
